Seperti dilansir CNN, Sabtu (22/11/2016), Obama mengatakan usaha keras untuk melupakan masa lalu soal hubungan kedua negara telah dilakukan selama dirinya menjabat sebagai Presiden AS. Kata Obama, hubungan antara kedua negara bukan ditentukan oleh perbedaan-perbedaan, melainkan oleh berbagai hal yang bisa menguatkan hubungan.
"Banyak hal yang kita bagi sebagai tetangga maupun teman-ikatan budaya, keluarga, perdagangan, dan kemanusiaan," kata Obama menyoroti upaya untuk memperbaiki hubungan AS-Kuba selama masa kepresidenannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obama menyebut bahwa sejarah akan mencatat kematian Castro sebagai salah satu tokoh dunia yang memiliki dampak besar bagi masyarakat maupun dunia sekitarnya. Dia ingin masyarakat Kuba tahu bahwa AS adalah teman mereka.
"Hari ini kami mengucapkan bela sungkawa bagi keluarga Fidel Castro dan pikiran serta doa kami untuk rakyat Kuba. Pada hari-hari ke depan, mereka akan mengingat masa lalu dan juga melihat ke masa depan. Rakyat Kuba harus tahu bahwa mereka memiliki teman dan mitra di AS," tutur dia.
Fidel Castro merupakan pemimpin Kuba yang paling lama menjabat di negeri komunis itu. Berkuasa sejak revolusi tahun 1959, Castro memimpin Kuba selama hampir 50 tahun.
Semasa hidupnya, Castro yang menentang pemerintah Amerika Serikat, telah 'berhadapan' dengan 11 presiden AS. Mulai dari presiden Dwight Eisenhower yang memutus hubungan diplomatik AS dengan Kuba, hingga Barack Obama yang memutuskan untuk memulihkan hubungan kedua negara. (ams/dnu)