8 Orang Tewas dalam Ledakan Bom Mobil di Mogadishu Somalia

8 Orang Tewas dalam Ledakan Bom Mobil di Mogadishu Somalia

Aditya Mardiastuti - detikNews
Sabtu, 26 Nov 2016 21:50 WIB
8 Orang Tewas dalam Ledakan Bom Mobil di Mogadishu Somalia
Ilustrasi ledakan bom/Mindra Purnomo
Mogadishu - Sedikitnya delapan orang meninggal dalam peristiwa ledakan bom mobil di kota Mogadhisu, ibu kota Somalia. Peristiwa ledakan itu terjadi di dekat sebuah pasar yang ramai.

"Kami sudah menghitung setidaknya ada delapan warga sipil yang terbunuh dalam ledakan tersebut dan lebih dari 10 orang luka-luka. Jumlah korban jiwa bisa saja meningkat mengingat persitiwa tersebut terjadi di pasar yang ramai ketika ledakan terjadi, mayoritas warga yang terluka mengalami luka berat," kata Polisi setempat, Ibrahim Mohamed seperti dikutip kantor berita AFP, Sabtu (26/11/2016).

Sementara itu sumber-sumber dari tim medis memastikan hampir 30 orang terbunuh. Namun hal ini tidak mendapat konfirmasi dari otoritas terkait.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ambulans kami mengumpulkan 13 orang luka-luka dan 28 jenazah, jumlah ini masih bisa bertambah karena lokasi tersebut dipadati masyarakat saat terjadinya ledakan," ujar Direktur Petugas Ambulans AMIN, Dr Abdulkadir Abdirahman Adem.

Ledakan itu terjadi di Afisiyone, sebuah wilayah padat penduduk di selatan Mogadishu.

"Terjadi chaos dan beberapa jenazah bergelimpangan di jalan, pasar itu sangat sibuk dengan orang yang berbelanja ketika ledakan itu terjadi. Aku melihat banyak jenazah tapi tidak bisa menghitungnya, aku membantu mengumpulkan setidaknya 10 jenazah itu," ujar seorang saksi mata Abdulahi Osman.

Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab dengan serangan tersebut. Namun kecurigaan dituduhkan ke kelompok Islam Shabaab yang termasuk jaringan Al Qaeda. Kelompok ini secara reguler mengatur serangan ke kota dan terlibat pertempuran dengan pemerintah Somalia.

Serangan terbaru yang mematikan terjadi pada Agustus lalu ketika sebuah bom mobil meledak di luar hotel terkenal yang letaknya dekat dengan istana presiden. Saat itu jumlah korban tewas ada 15 orang.

Sejak dikerahkan pada 2007 pasukan Uni Eropa berhasil mengusir kelompok itu dari ibu kota pada 2011. Namun kelompok Islam Shabaab ini masih menguasai daerah-daerah pedesaan terpencil dan meluncurkan operasi gerilya.

Somalia saat ini akan mengadakan pemilihan terbatas yang hanya diikuti oleh sekitar 14 ribu orang yang terpilih. Mereka diminta untuk memilih 275 anggota parlemen yang akan bergabung menjadi senator dalam pemilihan presiden.

Negara Somalia menjanjikan satu orang, satu pemilihan suara. Tapi kisruh politik dan keamanan mendorong pemimpin untuk membuang rencana itu.

(ams/idh)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads