Meninggal pada Usia 90 Tahun, Fidel Castro Akan Dikremasi Sesuai Permintaan

Meninggal pada Usia 90 Tahun, Fidel Castro Akan Dikremasi Sesuai Permintaan

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 26 Nov 2016 14:23 WIB
Fidel Castro (Foto: Reuters)
Havana, - Mantan pemimpin besar Kuba Fidel Castro meninggal pada usia 90 tahun. Sesuai permintaannya, jasad Castro akan dikremasi.

Hal tersebut diumumkan oleh Presiden Raul Castro, yang merupakan adik dari Castro.

"Dengan kesedihan mendalam, saya memberitahukan rakyat kami, teman-teman Amerika kami dan teman-teman dunia kami bahwa pada 25 November pukul 22.29, panglima tertinggi revolusi Kuba Fidel Castro Ruz telah meninggal dunia," kata Presiden Raul Castro dalam pengumumannya di televisi nasional Kuba seperti dilansir NBC News, Sabtu (26/11/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesuai dengan wasiat yang disampaikan Fidel, jasadnya akan dikremasi pada Sabtu, 26 November pagi. Komisi yang mengatur pemakaman akan memberikan informasi detail untuk rakyat kami mengenai prosesi pemakaman yang akan memberikan penghormatan terakhir untuk sang pendiri revolusi Kuba," demikian disampaikan Presiden Raul.

Raul tidak menyebutkan penyebab kematian Castro. Namun kondisi kesehatan Castro dilaporkan menurun setelah dirinya menjalani operasi usus pada tahun 2006. Dia menyerahkan kekuasaan secara temporer kepada sang adik, Raul pada tahun 2006 setelah operasi tersebut. Kemudian penyerahan kekuasaan dilakukan secara resmi pada tahun 2008.

Sebelumnya pada November 2005, badan intelijen Amerika Serikat, CIA mengumumkan bahwa pihaknya menyimpulkan Castro menderita penyakit Parkinson. Kesimpulan itu diperoleh CIA dari penampilan-penampilan Castro di depan publik dan berdasarkan opini para dokter yang dipekerjakan oleh CIA.

Semasa hidupnya, ikon revolusi negeri komunis itu telah lolos dari ratusan upaya pembunuhan.

Seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (26/11/2016), Castro mengklaim dirinya berhasil lolos dari 634 percobaan pembunuhan dirinya, yang sebagian besar didalangi oleh badan intelijen Amerika Serikat, CIA dan organisasi-organisasi pengasingan yang berbasis di AS.

Media-media melaporkan, upaya-upaya pembunuhan Castro tersebut di antaranya menggunakan pil-pil beracun, cerutu beracun, dan pakaian menyelam yang mengandung zat kimia.

Namun meski adanya ratusan upaya pembunuhan tersebut, Castro bertahan dan terus menjabat sebagai presiden terlama di Kuba. Castro telah memimpin Kuba selama hampir lima dekade dan merupakan kepala negara yang menjabat terlama ketiga di dunia, setelah Ratu Inggris Elizabeth dan Raja Thailand Bhumibol Adulyadej.



(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads