Wafatnya Fidel Castro, Ikon Revolusi yang Memimpin Kuba Hampir 5 Dekade

Wafatnya Fidel Castro, Ikon Revolusi yang Memimpin Kuba Hampir 5 Dekade

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 26 Nov 2016 13:16 WIB
Foto: AFP
Havana, - Ikon revolusi Kuba Fidel Castro meninggal dunia di Havana, Kuba. Mantan presiden Kuba itu wafat pada usia 90 tahun.

Seperti dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (26/11/2016), Castro telah memimpin Kuba selama hampir lima dekade dan merupakan kepala negara yang menjabat terlama ketiga di dunia, setelah Ratu Inggris Elizabeth dan Raja Thailand Bhumibol Adulyadej. Dia menyerahkan kekuasaan secara temporer kepada adik laki-lakinya, Raul Castro pada tahun 2006 setelah menjalani operasi usus. Kemudian penyerahan kekuasaan dilakukan secara resmi pada tahun 2008.

Dalam tahun-tahun terakhir hidupnya, Castro beberapa kali muncul di publik dan dalam rekaman video dan foto-foto yang menampilkan pertemuan dirinya dengan para tamu. Dia telah menulis ratusan kolom untuk media resmi Kuba.

Dilahirkan pada 13 Agustus 1926, Castro merupakan anak seorang petani gula imigran dari Spanyol. Dia bergabung dengan Partai Rakyat Kuba tahun 1947. Dia kemudian merebut kekuasaan tahun 1959 dan mendirikan negara komunis dan merupakan penganut idiologi Marxisme. Castro juga dikenal sebagai tokoh organisasi non blok dan tetap mempertahankan idiologi komunis walaupun banyak negara komunis runtuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di bidang pendidikan, Castro memperoleh gelar bidang hukum dari Universitas Havana tahun 1950. Castro memimpin organisasi bawah tanah di saat Kuba dipimpin Fulgencio Batista Y Zaldiar. Ia menyulut gerakan revolusi di Santiago, Chile tahun 1953 sehingga ditangkap dan masuk tahanan.

Setelah dibebaskan tahun 1955, Castro dibuang ke Meksiko dan Amerika Serikat. Ia kembali ke Kuba tahun 1956 bersama 82 tahanan lainnya. 70 orang rekannya terbunuh ketika mendarat di Kuba. Castro dan dua saudaranya, Raul dan Che Guevara termasuk 12 orang lainnya selamat. Dia terus melancarkan pemberontakan yang dikenal dengan gerakan 26 Juli. Rakyat Kuba mendukungnya sehingga pemberontakannya berhasil.

Pada Desember 1958 rakyat Kuba berbaris di Havana ketika Castro memproklamasikan Revolusi Kuba. Dia kemudian menjabat sebagai Presiden Dewan Negara dan Dewan Menteri.

Castro kemudian menjalin kerjasama ekonomi dan persenjataan dengan Uni Soviet karena ajakan kerjasama dengan Amerika ditolak. Dia kemudian menasionalisasi sumber daya Kuba, membentuk pemerintahan kolektif, dan membentuk negara sosialis satu partai, memenjarakan lawan-lawan politik dan orang-orang yang dianggapnya kapitalis.

Pemerintah AS marah karena Castro menasionalisasi seluruh perusahaan-perusahaan Amerika di Kuba. Tahun 1961 tentara Amerika menyokong upaya kudeta terhadap Castro, namun gagal. Castro kemudian memutus hubungan diplomatik Kuba dengan AS pada tahun 1961. Castro pun tumbuh menjadi Marxisme sejati yang makin kuat kedudukannya, serta secara terbuka bersekutu dengan Uni Soviet.

Hubungan Kuba-AS memburuk setelah pesawat tempur Kuba menembak dua pesawat sipil AS yang disewa warga pelarian Kuba pada Februari 1996.

Castro makin berwibawa setelah ditunjuk sebagai ketua gerakan non blok oleh negara-negara berkembang pada akhir tahun 1980. Tahun 1993 Castro terlihat mengubah pola perekonomian Kuba melalui reformasi ekonomi terbatas yang melegalisasi beberapa perusahaan swasta. Dia melanjutkan reformasi ini hingga tahun 1995 sambil tetap menjalin hubungan erat dengan negara komunis yang masih tersisa seperti China.

(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads