Kebakaran semakin diperparah dengan angin kencang yang melanda Israel. Api juga mengancam rumah-rumah yang berada di dekat Tepi Barat dan Yerusalem.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa setiap serangan tersebut adalah "teror". Dia menegaskan akan menindak secara tega oknum dibalik tragedi itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Siapa pun yang mencoba untuk membakar bagian dari negara Israel akan dihukum berat," tambahnya.
Di Haifa, dewan kota setempat mengatakan bahwa di beberapa daerah, warga tidak dapat menggunakan listrik sama sekali. Sementara tempat-tempat seperti sekolah, taman kanak-kanak, universitas, rumah sakit dan dua penjara juga telah dievakuasi. Lebih dari 130 orang telah dibawa ke rumah sakit dengan luka ringan, terutama karena menghirup asap akibat kebakaran tersebut.
Untuk membantu mengatasi kebakaran ini, Netanyahu juga telah meminta bantuan dari pemimpin-pemimpin dunia. Banyak yang menawarkan bantuan, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin. Rusia rencananya akan mengirimkan dua pesawat pemadam kebakaran berukuran besar jenis Beriev be-200 ke Israel. Turki, Italia, Kroasia, Yunani dan Siprus juga menawarkan bantuan.
Sebelumnya, Wali kota Haifa, Yona Yahav, menuturkan kepada wartawan setempat, skala kebakaran yang terjadi saat ini belum pernah terjadi sebelumnya di wilayah Haifa. Yahav menambahkan, pihaknya mempersiapkan enam kamp pengungsian untuk menampung warga yang dievakuasi. (nth/rvk)











































