Morsi merupakan satu di antara 22 pejabat tinggi Ikhwanul Muslimin dan para pendukungnya, yang tahun lalu dinyatakan bersalah atas dakwaan spionase untuk kelompok Hamas di Palestina. Terpilih menjadi presiden Mesir usai pergolakan tahun 2011, Morsi digulingkan pada pertengahan 2013 oleh militer di bawah pimpinan jenderal Abdel Fattah al-Sisi.
Pekan lalu, MA juga membatalkan vonis mati terhadap Morsi dalam kasus terpisah. Namun Morsi tetap mendekam di penjara atas kasus lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat-pejabat senior Ikhwanul Muslimin, Kheirat al-Shater dan Mohamed al-Beltagi, serta asisten Morsi, Ahmed Abdelatti semula telah divonis mati dalam kasus spionase tersebut. Namun dalam putusan MA hari ini, vonis mati tersebut juga dibatalkan.
Pemerintah Mesir telah menyatakan Ikhwanul Muslimin, gerakan Islamis tertua di Mesir, sebagai kelompok teroris. Ini terjadi setelah Sisi yang menggulingkan Morsi, berhasil memenangi pemilihan presiden. Di bawah kepresidenan Sisi, pasukan keamanan Mesir menewaskan ratusan pendukung Morsi dalam satu hari pada tahun 2013 silam. Itu merupakan salah satu peristiwa paling mematikan dalam sejarah modern Mesir. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini