Dilansir Reuters, Selasa (22/11/2016), sebuah pernyataan resmi mengatakan militer Jepang akan bergabung dengan pasukan perdamaian PBB untuk membantu pembangunan infrastruktur di negara yang telah terjebak dalam perang sipil sejak tahun 2013 tersebut.
Namun di bawah kekuatan baru yang dijamin oleh pemerintah mereka sejak tahun lalu, pasukan ini akan diberikan izin untuk merespon panggilan darurat dari staff PBB dan sukarelawan. Mereka juga berencana untuk melindungi basis PBB yang diserang selama pertempuran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perang sipil telah terjadi di Sudan sejak 2013 antara pendukung Presiden Salva Kiir dan mantan wakilnya, Riek Machar. Perang saudara ini berdampak buruk terhadap sosial ekonomi di negara tersebut.
Puluhan ribu warganya tewas sementara lebih dari dua juta penduduk mengungsi dan hampir 5 juta orang diyakini mengalami kekurangan pangan. (rni/rvk)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini