Seperti dilansir CNN, Jumat (18/11/2016), insiden ini terjadi pada Juni lalu, namun laporan resmi dari otoritas taman nasional itu baru dirilis pekan ini. Pria yang tewas diketahui bernama Colin Nathaniel Scott (23) dan berasal dari Oregon.
Saat itu, Scott bersama saudara perempuannya berkunjung ke Yellowstone untuk mencari kolam air panas yang bisa menjadi tempat berendam. Menurut laporan otoritas setempat, Scott dan saudara perempuannya mendatangi area yang tidak diperbolehkan untuk umum, tepatnya dekat Norris Geyser.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan itu menyebut, Scott turun mendekati kolam untuk memeriksa suhu air di dalamnya. Namun tiba-tiba, dia terpeleset dan jatuh ke dalam kolam. Beberapa saat kemudian, tim penyelamat yang dikerahkan ke lokasi, menemukan jasad Scott di dalam kolam.
Namun mereka tidak bisa segera mengevakuasi jasad Scott karena ada badai petir di area tersebut. Ketika tim penyelamat tiba di lokasi keesokan harinya, jasad Scott tidak bisa ditemukan hingga ke bagian dasar kolam yang berisi air asam. Dilansir Reuters, air dalam kolam itu diketahui bersuhu 212 derajat Fahrenheit atau 100 derajat Celcius, setara dengan air mendidih.
"Dalam urutan waktu yang singkat, terdapat sejumlah bekas signifikan adanya larutan," sebut Verres.
Geiser dan kolam air panas yang ada di kawasan taman nasional itu, mengandung asam karena mata airnya berasal dari air panas bawah tanah yang membawa asam sulfur saat muncul ke permukaan. Asam sulfur itu diproduksi oleh mikroorganisme yang memecah hidrogen sulfida yang ada di bebatuan dan tanah.
Saudara perempuan Scott diketahui merekam video dengan telepon genggamnya, yang menunjukkan Scott saat jatuh ke dalam kolam air panas. Namun otoritas setempat tidak akan merilis video itu ke publik. Veress mengimbau para pengunjung taman nasional untuk mematuhi semua aturan dan papan peringatan, agar insiden tidak wajar semacam ini tidak terulang.
(nvc/ita)