Mahathir Mohamad Serukan Warga Malaysia Ikut Demo Desak PM Najib Mundur

Mahathir Mohamad Serukan Warga Malaysia Ikut Demo Desak PM Najib Mundur

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 16 Nov 2016 18:20 WIB
Mahathir Mohamad (BBC World)
Kuala Lumpur - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad menyerukan warga untuk ikut aksi unjuk rasa besar-besaran pada akhir pekan mendatang. Unjuk rasa itu bertujuan untuk menyerukan Perdana Menteri Najib Razak untuk mengundurkan diri, terkait skandal korupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Rencana unjuk rasa itu memicu kekhawatiran terjadinya bentrokan antara demonstran dengan masa pendukung Najib. PM Najib yang mengincar pemilu awal tahun depan, memicu kemarahan publik atas keterlibatannya dalam skandal keuangan 1MDB yang melibatkan aliran dana miliaran dolar AS.

PM Najib juga disebut memanfaatkan langkah-langkah keras untuk membungkam berbagai kritikan dan kecaman publik terhadapnya. Kelompok reformasi pemilu bernama Bersih, yang akan menggelar unjuk rasa pada Sabtu (19/11) mendatang, sejak lama menyerukan PM Najib untuk mundur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Saat Mahathir Mohammad dan Anwar Ibrahim Berjabat Tangan Setelah 18 Tahun

Dalam rekaman video yang diposting secara online, seperti dilansir Reuters, Rabu (16/11/2016), Mahathir yang mengenakan kaos warna kuning ciri khas kelompok Bersih, menyebut Malaysia sedang dalam keadaan 'panik'.

"Saya harap seluruh rakyat Malaysia ikut serta dalam demonstrasi oleh Bersih ini, yang bertujuan mencari cara untuk memperbaiki negara ini," ucap Mahathir dalam video itu.

Mahathir yang merupakan PM Malaysia yang paling lama menjabat ini, keluar dari United Malays National Organisation (UMNO) yang dipimpin PM Najib pada Februari lalu. Mahathir kemudian membentuk partai politik baru untuk melengserkan PM Najib.

Baca juga: Mahathir Mohamad Serukan Referendum Soal Kepemimpinan PM Najib

Kembali pada rencana unjuk rasa, muncul kekhawatiran besar bahwa bentrokan parah akan terjadi antara demonstran Bersih dengan kelompok pro-pemerintah. Ketua kelompok Bersih, Maria Chin Abdullah, dilaporkan menerima berbagai ancaman pembunuhan secara anonim.

"Kita tidak bisa berhenti karena jika kita berhenti dan kita tidak menggelar aksi protes, maka kita tidak bisa mempengaruhi apapun dalam legislasi, kebijakan maupun hukum," ucap Maria.

Tahun lalu, kelompok Bersih juga menggelar unjuk rasa besar-besaran. Warga etnis minoritas India dan China banyak ikut serta dalam aksi protes tahun lalu, yang dilaporkan diikuti sekitar 200 ribu orang. Sebelum menggelar aksi pada Sabtu (19/11) mendatang, kelompok Bersih telah menggelar kampanye bertahap selama 6 minggu terakhir di berbagai wilayah Malaysia.

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads