Jumlah Pemilih Pilpres AS Tahun Ini Terendah dalam 2 Dekade Terakhir

Jumlah Pemilih Pilpres AS Tahun Ini Terendah dalam 2 Dekade Terakhir

Novi Christiastuti - detikNews
Sabtu, 12 Nov 2016 11:13 WIB
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Washington - Jumlah pemilih dalam pilpres Amerika Serikat (AS) tahun 2016 ini tercatat sebagai yang terendah dalam dua dekade terakhir. Hanya sekitar 126 juta pemilih yang menggunakan hak suaranya dalam pilpres tahun ini.

Otoritas pemilu AS masih terus menghitung surat suara di masing-masing negara bagian, secara real-time. Namun sejauh ini, seperti dilansir CNN, Sabtu (12/11/2016), tercatat sudah 126 juta suara yang sudah dihitung sejak 8 November lalu.

Jumlah itu berarti sekitar 55 persen dari jumlah warga AS dalam usia memilih, yang menggunakan haknya dalam pilpres. Menurut United States Election Project, ada sekitar 231 juta warga yang memiliki hak memilih untuk tahun ini. Sedangkan total populasi AS tahun ini diperkirakan sekitar 325 juta jiwa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Sempat Mengecam, Donald Trump Kini Puji Demonstran di AS

United States Election Project sendiri menyebut, hanya sekitar 133 juta penduduk AS yang memiliki hak suara yang memilih pada 8 November. Itu berarti hanya 57,6 persen yang memilih dan sekitar 42,4 persen (98 juta penduduk) tidak memilih, baik untuk Donald Trump maupun Hillary Clinton.

CNN menyebut, jumlah pemilih untuk tahun ini tergolong yang terendah dalam pilpres sejak tahun 1996, saat tercatat 53,3 persen pemilih yang menggunakan hak suaranya. Karena proses penghitungan real-time terus berlanjut, diperkirakan jumlah pemilih masih bisa meningkat.

Namun setidaknya dibutuhkan 18,7 juta suara untuk mencapai jumlah pemilih tertinggi dalam sejarah AS. Tahun 2008 lalu, nyaris 64 persen pemilih menggunakan hak suaranya dalam pilpres. Saat itu Presiden Barack Obama dari Partai Demokrat bertarung melawan John McCain dari Partai Republik.

Baca juga: Ini 3 Prioritas Utama Donald Trump sebagai Presiden Terpilih AS

Hasil penghitungan awal di beberapa negara bagian krusial yang berkontribusi besar memenangkan Trump, menunjukkan jumlah pemilih yang menggunakan hak suaranya jauh lebih besar dari pilpres tahun 2012 lalu. Namun hal itu tidak berdampak pada jumlah pemilih keseluruhan untuk 50 negara bagian plus District of Columbia, yang menurun.

Di negara bagian Florida contohnya, tercatat nyaris 9,4 juta suara yang masuk. Jumlah itu lebih banyak jika dibandingkan jumlah suara yang masuk tahun 2012 lalu yang mencapai 8,5 juta suara. Kemudian untuk negara bagian Michigan, untuk pilpres tahun ini ada 4,8 juta suara yang masuk. Jumlah itu sedikit meningkat dibandingkan 4 tahun lalu dengan 4,7 juta suara.

Jumlah total pemilih dalam pilpres AS tahun ini baru akan terungkap secara resmi dalam beberapa minggu ke depan, saat otoritas pemilu negara bagian menyelesaikan penghitungan dan meresmikannya. Jumlah pemilih itu tidak menyertakan orang-orang belum masuk usia memilih dan juga mereka yang tidak mendaftar secara resmi untuk ikut pilpres.

(nvc/trw)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads