Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Senin (31/10/2016), Kementerian Dalam Negeri Saudi menyatakan sedikitnya empat tersangka dari masing-masing sel teroris telah ditangkap. Tidak disebut lebih lanjut identitas 8 tersangka yang ditangkap, namun semuanya dipastikan warga negara Saudi.
Salah satu sel teroris itu disebut merencanakan serangan bom dengan menggunakan sebuah kendaraan yang diisi peledak di luar Stadion Al-Jawhara yang ada di kota Jeddah pada 11 Oktober lalu, saat digelar pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2018 antara kesebelasan Arab Saudi dengan Uni Emirat Arab.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan sel teroris lainnya diketahui merencanakan serangan terhadap pasukan keamanan Saudi. Para anggotanya bahkan diyakini menerima perintah dari salah satu pemimpin ISIS di Suriah.
Dijelaskan Kementerian Dalam Negeri Saudi, para tersangka 'bermarkas' di Shaqra, Riyadh, dan semuanya disebut telah mengakui perbuatannya. Ada enam warga Saudi lainnya yang ditahan dalam operasi berbeda, namun masih terkait dengan sel teroris yang dibongkar.
Sejak akhir tahun 2014, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangkaian pengeboman dan penembakan terhadap warga Syiah di Saudi yang didominasi warga Sunni. Serangan teror juga ditargetkan terhadap pasukan keamanan Saudi.
Beberapa waktu lalu, pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi menyerukan serangan terhadap Arab Saudi, yang tergabung dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) dalam melawan ISIS di Suriah dan irak.
Pada Juli lalu, otoritas Saudi menangkap 19 orang, termasuk 12 warga Pakistan, terkait tiga ledakan bom bunuh diri, yang salah satunya terjadi di dekat Masjid an-Nabawi di Medina yang menewaskan empat orang.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini