Dilaporkan surat kabar AS, Newsday, seperti dilansir Reuters, Rabu (26/10/2016), pengumuman itu disampaikan Powell dalam sebuah acara yang digelar kelompok pebisnis Long Island di Woodbury, New York, pekan ini. Dalam acara itu, Powell menyebut Trump tidak pantas menjadi Presiden AS.
Tidak hanya itu, Powell juga menyebut Trump memberikan janji-janji kepada rakyat AS yang tidak akan pernah bisa ditepatinya. Powell menjabat Menlu AS di bawah pemerintahan Presiden George W Bush pada tahun 2001-2005 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Trump Serukan Obama Ikut Diselidiki Terkait Skandal Email Hillary Clinton
"Dia telah menghina warga Latin-Amerika. Dia telah menghina warga Afrika-Amerika. Dia telah menghina wanita. Dia telah menghina partainya sendiri. Dia telah menghina sekutu-sekutu kita, satu per satu, di seluruh dunia. Dia telah menghina para veteran (perang)," imbuhnya.
Tidak hanya mencela Trump, Powell kemudian memuji Hillary yang merupakan capres Partai Demokrat. Powell menyebut Hillary, yang juga mantan Menlu AS, sebagai 'teman' yang telah dikenalnya selama 20 tahun terakhir.
"Dia cerdas. Dia memiliki kemampuan. Dia merupakan Menteri Luar Negeri yang baik," puji Powell mengenai Hillary.
"Dia (Hillary-red) penuh pertimbangan, dia memiliki temperamen dan tidak peduli apa yang dikatakan orang, dia memiliki stamina. ... Saya pikir dia sungguh pantas menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat dan akan menjabat dengan baik," ucap Powell terus memuji Hillary.
Baca juga: Saat Obama Jadikan Trump Bahan Lelucon di Acara Televisi AS
Kabar soal keputusan Powell yang pensiunan jenderal bintang empat ini untuk mendukung capres Partai Demokrat juga disampaikan asistennya, Peggy Cifrino, kepada AFP. "Jenderal Powell mengatakan dalam sebuah pertemuan Asosiasi Long Island bahwa dirinya akan memilih Hillary Clinton," sebut Cifrino.
(nvc/ita)