Pada perang Suriah, Trump mengatakan Hillary bisa menyeret AS dalam perang dunia, yaitu dengan cara penyelesaian konflik yang agresif. Trump juga mengkritik ide istri mantan Presiden Bill Clinton tersebut yang akan membentuk zona larangan terbang dan zona aman untuk melindungi wilayah yang tidak termasuk daerah konflik. Beberapa analis khawatir dengan melindungi zona tersebut bisa membawa AS ke dalam konflik langsung dengan jet tempur Rusia.
Trump juga menilai bahwa membasmi kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) lebih penting dibandingkan mencoba mengkudeta Presiden Suriah Bashar al-Assad dari kursinya. Saat ini, Trump menganggap percobaan kudeta tersebut masih menjadi tujuan utama AS di Suriah. Usaha tersebut masih akan dilanjutkan bila Hillary menjadi presiden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Assad adalah urusan kedua, bagi saya (prioritas) adalah ISIS," lanjutnya.
Lebih lanjut, Trump mempertanyakan alasan Hillary yang membuka ruang negosiasi dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Trump juga menyalahkan Presiden AS saat ini Barrack Obama yang memutus hubungan bilateral dengan Filipina di bawah presiden baru mereka Rodrigo Duterte.
Selain itu, miliarder asal New York tersebut juga mengeluhkan kurangnya dukungan dari partai Republik kepada dirinya. Trump menilai akan lebih mudah baginya memenangkan pemilu presiden (pilpres) AS bila petinggi para petinggi partai tersebut mendukung dirinya.
"Jika kita memiliki kesatuan di dalam partai, kita tidak akan kalah dari Hillary Clinton dalam pemilu nanti," ucap Trump.
(bis/miq)