"Di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pemimpin sebuah negara menanyakan pada saya kandidat mana yang lebih saya sukai. Saya merespons: Apakah saya lebih menyukai yang buruk dibanding yang lebih buruk, atau yang lebih buruk dibanding yang buruk," kata Rouhani dalam pidatonya di wilayah Arak, Iran tengah seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (24/10/2016).
Rouhani pun mengejek para capres AS yang "saling menuduh dan menghina satu sama lain".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, moralitas tak ada di AS yang "berpura-pura telah memiliki demokrasi selama 200 tahun".
Sejak dilantik menjadi presiden, Rouhani telah berupaya memperbaiki hubungan dengan Barat, dengan menandatangani kesepakatan nuklir tahun lalu dengan negara-negara besar dunia. Atas kesepakatan tersebut, sanksi-sanksi internasional terhadap Iran pun dicabut.
Namun capres AS dari partai Republik Donald Trump, telah mengancam akan membatalkan perjanjian nuklir tersebut. Menyikapi ancaman Trump itu, pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei merespons bahwa dirinya akan dengan senang hati "membakar" perjanjian tersebut.
(ita/ita)