Dalam pesan yang dirilis Konsulat AS di Istanbul, disebutkan bahwa kelompok-kelompok ekstremis terus melakukan "upaya-upaya agresif" mereka untuk menyerang warga Amerika dan warga asing lainnya di kota tersebut.
"Serangan-serangan ini mungkin telah direncanakan atau bisa terjadi dengan tanpa peringatan, dan tidak hanya terbatas pada serangan bersenjata, upaya penculikan, pengeboman atau aksi-aksi keras lainnya," demikian pesan Konsulat AS seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (24/10/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Juni lalu, tiga ledakan bom bunuh diri dan aksi penembakan terjadi di bandara Ataturk, Istanbul dan menewaskan 47 orang. Otoritas Turki menyalahkan kelompok radikal ISIS sebagai dalang serangan-serangan tersebut.
Ini merupakan peringatan terbaru dari pemerintah AS setelah Konsulat AS di provinsi Adana mengingatkan kemungkinan ancaman keamanan, yang menargetkan hotel-hotel AS di Turki selatan pada akhir September lalu. Di bulan yang sama, Kedutaan AS mengingatkan risiko serangan teroris pada bisnis-bisnis, termasuk Starbucks, di Gaziantep, dekat perbatasan Suriah. (ita/ita)











































