Hal itu dikatakan oleh pejabat pemerintah setempat dan juga pakar maritim. 26 ABK itu berasal dari Cina, Kamboja, Indonesia, Vietnam, dan Taiwan.
Mereka ketika itu disekap saat kapal berbendera Oman FV Naham 3 dibajak di dekat Seychelles pada bulan Maret 2012. Ketika itu serangan bajak laut umum terjadi di daerah itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wali Kota Galkayo di Somalia Utara sebelumnya telah mengatakan bahwa para ABK itu akan tiba di Kenya pada Sabtu (22/10) sore.
"Para ABK tak mengatakan apakah uang tebusan itu dibayar," ucap Wali Kota Hirsi Yusuf Barre.
Steed mengatakan salah satu ABK meninggal selama pembajakan. Setelah itu dua ABK meninggal karena penyakit.
Di antara mereka yang dibebaskan, satu ABK dirawat karena luka tembak di kakinya. Selain itu tiga pelaut lainnya menderita diabetes.
Sementara itu saat dikonfirmasi, Kementerian Luar Negeri membenarkan bahwa ABK asal Indonesia telah dibebaskan oleh perompak Somalia. Menurut Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Indonesia Lalu MUhammad Iqbal pihaknya sudah menangani hal ini.
"Besok (Senin) pagi, Ibu Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi akan memberikan keterangan terkait kondisi terkini WNI yang dibebaskan," tutur Lalu Muhammad Iqbal dalam siaran persnya. (yds/kha)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini