Seperti dilansir CNN, Jumat (21/10/2016), kedua capres AS ini menghadiri acara Alfred E. Smith Memorial Foundation Dinner di New York, yang merupakan acara tahunan. Makan malam amal ini digelar pada Kamis ketiga setiap bulan Oktober. Untuk tahun ini digelar pada Kamis (20/10) malam waktu AS.
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst |
Alfred E Smith merupakan mantan Gubernur New York dan juga warga Katolik AS pertama yang menjadi capres AS tahun 1928 silam. Saat itu, Smith menjadi capres dari Partai Demokrat melawan Herbert Hoover dari Partai Republik. Acara ini dihadiri komunitas Katolik AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Donald Trump: Saya Akan Menerima Hasil Pilpres Jika Saya Menang
Baik Hillary maupun Trump duduk di deretan yang sama, namun dipisahkan oleh Kardinal New York Timothy Dolan yang duduk di tengah-tengah mereka. Dalam acara makan malam ini, setiap kandidat diberi waktu untuk berbicara di podium, terkadang melontarkan lelucon.
Trump yang mendapat giliran pertama, membuka dengan lelucon ringan soal dirinya, seperti menyebut tangannya indah. Namun dia juga menyindir jumlah pendukung yang hadir dalam kampanye Hillary, yang disebutnya jauh lebih sedikit dari para tamu yang hadir dalam jamuan amal ini.
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst |
"Sungguh senang bisa berada di sini bersama 1.000 orang luar biasa. Atau harus saya sebut, makan malam kecil dan intim bersama beberapa teman. Atau seperti disebut Hillary, kerumunan massa terbesarnya sepanjang musim," ucap Trump yang disambut tawa hadirin termasuk Hillary.
Suasana berubah masam ketika Trump mulai menyerang Hillary. Trump menyinggung soal skandal email Hillary dan juga bocoran WikiLeaks. "Saya sebenarnya tidak yakin apakah Hillary akan hadir malam ini karena, saya kira, Anda tidak mengirimkan undangan lewat email. Atau mungkin demikian dan dia menemukannya lewat kehebatan WikiLeaks," sebutnya.
Foto: REUTERS/Carlos Barria |
"Kita belajar banyak dari WikiLeaks. Contohnya, Hillary meyakini pentingnya menipu orang-orang dengan memiliki satu kebijakan publik dan kebijakan lain yang sungguh berbeda secara privat," imbuhnya yang disambut olokan hadirin.
Ketika hadirin terus mengolok-oloknya, Trump berkata: "Itu oke, saya tidak tahu mereka marah pada siapa, Hillary, Anda, atau saya. Contohnya, dia ada di sini malam ini, di depan publik, berpura-pura tidak membenci warga Katolik." Trump merujuk pada bocoran WikiLeaks yang salah satunya menyebut juru bicara Hillary bercanda soal Katolik dan golongan religius Kristen di AS.
Baca juga: Debat Trump-Hillary Ditonton 71,6 Juta Orang, Terbanyak Ketiga dalam Sejarah AS
Hillary yang berbicara setelahnya, melontarkan lelucon yang merujuk pada komentar Trump soal penampilan wanita dalam wawancara radio tahun 2002. Saat itu, Trump menyebut wanita tidak lagi menarik setelah menginjak usia 35 tahun.
"Donald melihat ke Patung Liberti dan melihat angka empat, mungkin lima, jika dia melepaskan obor dan buku dan mengubah gaya rambutnya. Coba dipikirkan, Anda tahu angka yang bagus untuk seorang wanita? 45," sebut Hillary, merujuk pada Presiden AS selanjutnya yang akan menjadi Presiden ke-45.
Meskipun duduk dalam satu deretan, kedua capres jarang berinteraksi. Hillary lebih sering mengobrol dengan Kardinal Dolan. Namun saat acara berakhir, keduanya saling berjabat tangan, satu hal yang tidak mereka lakukan saat debat terakhir capres pada Rabu (19/10) malam waktu setempat.
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst |
(nvc/ita)












































Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst
Foto: REUTERS/Carlos Barria
Foto: REUTERS/Jonathan Ernst