Trump dan Hillary Kembali Berhadapan dalam Debat Capres AS Ketiga

Trump dan Hillary Kembali Berhadapan dalam Debat Capres AS Ketiga

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 20 Okt 2016 07:50 WIB
Ilustrasi (detikcom/Andhika Akbarayansyah)
09:58

Debat Ketiga Berakhir, Kedua Capres Kembali Tak Berjabat Tangan

Debat ketiga yang juga terakhir ini pun diakhiri oleh moderator Wallace yang menyerukan warga AS untuk menggunakan hak suaranya. Pemungutan suara akan digelar pada 8 November mendatang.

Hillary berjalan ke depan dan menjabat tangan moderator Wallace terlebih dahulu. Hillary kemudian menyapa pendukungnya. Sedangkan Trump menyusul kemudian untuk menyalami moderator Wallace.

Baik Hillary maupun Trump tidak saling berjabat tangan di akhir debat, sama seperti di awal debat.

09:41

Pernyataan Terakhir Kedua Capres

Moderator Wallace meminta kedua capres memberikan pernyataan terakhir dalam debat pamungkas ini, juga untuk meyakinkan rakyat AS. Pernyataan terakhir ini tidak direncanakan sebelum, namun menurut Wallace, hal ini justru menjadikannya lebih menarik karena tidak dipersiapkan terlebih dahulu.

Hillary fokus pada pesannya untuk warga AS. "Untuk semua yang menyaksikan, saya menggapai semua warga Amerika di luar sana, Demokrat, Republikan, dan independen, karena kita perlu semua orang untuk menjadikan negara ini seperti seharusnya. Kita butuh talenta Anda, keahlian Anda, komitmen Anda, energi Anda dan ambisi Anda," serunya.

Hillary menyebut dirinya banyak berjuang untuk wanita dan juga anak-anak. Dia berjanji akan menyatukan Amerika, meningkatkan ekonomi dan pendidikan.

"Saya tahu ada tanggung jawab luar biasa untuk melindungi negara kita dan kesempatan luar biasa untuk bekerja bagi Anda semua. Saya akan memperjuangkan keluarga-keluarga melawan kepentingan kekuasaan, melawan korporasi, saya akan melakukan semua yang saya bisa demi memastikan Anda memiliki pekerjaan yang baik dengan kenaikan gaji, agar anak-anak Anda memiliki pendidikan mulai dari pre-school hingga kuliah," imbuh Hillary.

Sedangkan Trump, masih fokus menyerang Hillary, menyebut Hillary banyak menggalang dana dari pihak-pihak yang berkepentingan dirinya menjadi Presiden AS. Dia berjanji akan melakukan lebih banyak hal untuk warga AS keturunan Afrika dan Latin, jauh lebih keras dari upaya Hillary.

"Kita akan membuat Amerika hebat lagi," tegasnya.

"Kita tidak mengurusi veteran (perang) kita, kita malah mengurusi orang-orang yang datang ke negara kita secara ilegal ... lebih baik dari para veteran. Kita perlu menegakkan hukum dan ketertiban. ... Kota-kota pusat kita kacau. ... Saya akan melakukan hal yang lebih besar untuk warga Afrika-Amerika dan warga Latin lebih daripada yang bisa dia lakukan sepuluh kali lipat. Semua yang dia lakukan adalah bicara," terang Trump panjang lebar.

"Ini harus dimulai sekarang, kita tidak bisa menjalani 4 tahun lagi dengan Barack Obama dan itulah yang akan Anda dapatkan ketika Anda memilihnya (Hillary-red)," tandas Trump.

09:37

Debat juga membahas soal pajak, soal nuklir, soal Suriah juga Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dan bahkan menyinggung situasi di Aleppo yang memprihatinkan. Trump menyebut Aleppo dilanda kehancuran saat ini. Dia kembali menuding Hillary serta Obama yang 'memicu' kemunculan ISIS.

"Kita seharusnya tidak pernah membiarkan ISIS muncul," ucap Trump.

"Dan jujur, ketika Anda melihat pada rekam jejaknya, lihat ke Suriah. Lihat ke migrasi. Lihat ke Libya. Lihat ke Irak. Dia memberikan kita ISIS, karena dia dan Obama menciptakan kekosongan besar dan kelompok kecil muncul dari kekosongan besar itu," tuding Trump.

"Dia memberi kita ISIS sama memastikannya seperti Anda duduk di sini. Dan yang terjadi sekarang ISIS ada di 32 negara. Dan sekarang saya mendengar dia akan mengenyahkan ISIS. Dia akan mengenyahkan semua orang," imbuhnya.

Sedangkan Hillary berusaha menjelaskan lebih rinci situasi di Suriah, di Aleppo juga pertempuran melawan ISIS. "Saya pikir zona larangan terbang (no-fly) bisa menyelamatkan nyawa dan mempercepat akhir konflik," tegas Hillary.

"Ini tidak akan selesai pada hari pertama. Ini akan membutuhkan banyak perundingan. Dan ini juga harus diperjelas kepada Rusia dan Suriah bahwa tujuan kita di sini untuk menyediakan zona aman di daratan," imbuhnya.

"Kita memiliki jutaan orang yang meninggalkan Suriah dan ada jutaan orang di dalam Suriah yang mengungsi. Jadi saya pikir, kita bisa menyerang dan memperjelas kepada Rusia dan Suriah bahwa ini hal yang kita yakini terbaik bagi warga di daratan Suriah, ini akan membantu pertempuran kita melawan ISIS," jelas mantan Menteri Luar Negeri AS ini.

Moderator Wallace kemudian melontarkan pernyataan soal isu perekonomian. Wallace menyinggung soal utang nasional AS yang tinggi, bahkan mencapai 77 persen dari Produk Domestik Bruto (GDP). Wallace menyebut, menurut Responsible Federal Budget, utang AS akan mencapai 86 persen dari GDP selama 10 tahun mendatang di bawah Hillary. Sedangkan di bawah Trump, untuk 10 tahu ke depan, utang AS akan mencapai 105 persen dari GDP.

"Pertanyaannya adalah, mengapa Anda berdua mengabaikan masalah ini," tanya moderator Wallace kepada kedua capres.

Trump menyatakan dirinya akan menciptakan banyak lapangan pekerjaan. Trump meyakini, di bawah kepemimpinannya nanti, AS akan mampu mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi, setidaknya hingga 5-6 persen.

Sedangkan Hillary menyebut, dirinya tidak pernah turut menambah utang nasional. Dia juga menyebut pertumbuhan ekonomi seharusnya muncul dari kalangan menengah. "Kita harus kembali pada pembangunan kembali kalangan menengah, keluarga-keluarga Amerika. Dari situlah pertumbuhan berasal. Itulah kenapa saya ingin berinvestasi pada Anda. Saya ingin berinvestasi pada keluarga Anda," ucap Hillary.

09:21

Apakah Akan Menerima Hasil Pilpres? Trump: Lihat Nanti

Moderator Wallace menyinggung pernyataan Trump soal pilpres akan dicurangi dan Hillary berusaha mencuri suara dari dirinya. Moderator Wallace kemudian bertanya: "Apakah Anda akan menerima hasil pemilu?"

"Saya akan melihatnya nanti," jawab Trump.

"Jika Anda lihat, Anda akan melihat jutaan orang, yang terdaftar sebagai pemilih, yang seharusnya tidak memilih," imbuhnya, sembari menyebut pilpres dicurangi sejak awal dan menuding Hillary melakukan kejahatan serius dan tidak seharusnya menjadi Presiden AS.

Hillary menjawab dengan menyebut Trump selalu mengklaim sistem pemilu dicurangi jika dia tidak menang, termasuk saat pemilihan awal juga dalam acara penghargaan televisi Emmy Awards beberapa tahun lalu."Saya seharusnya menang," sela Trump.

"Itu lucu, tapi juga mengerikan," sebut Hillary.

Moderator Wallace kembali bertanya apakah nantinya transisi kekuasan akan berlangsung damai, jika seandainya Trump atau Hillary menang. "Saya akan beritahu Anda pada saatnya," jawab Trump singkat.

Baca juga: Soal Hasil Pilpres AS, Donald Trump Menolak Mengatakan Siap Menerima

09:15

Bahas Kelayakan Menjadi Presiden AS, Hillary Singgung Perlakuan Trump pada Wanita

Moderator Wallace bertanya kepada Trump soal perlakuannya kepada wanita dan tudingan pelecehan seksual. Trump menyebutnya sebagai 'fiksi' yang didalangi oleh Hillary.

Hillary menjawab dengan menyebutkan berbagai komentar Trump terhadap wanita-wanita yang menudingnya, terutama Trump merendahkan penampilan wanita-wanita itu. "Dia tidak akan menjadi pilihan pertama saya," sebut Hillary mengutip Trump yang mengomentari salah satu wanita yang menudingnya.

"Donald berpikir dengan menganggap wanita kecil, akan bisa membesarkan dirinya. Kita semua tahu apa yang dipikirkan Donald, apa yang dilakukannya terhadap wanita. Itulah Donald yang sebenarnya," imbuhnya.

"Tidak ada yang lebih menghormati wanita daripada saya," timpal Trump.

09:02

Hillary Menyerang Trump Soal Putin

Hillary menyerang Trump soal penolakannya mengecam Presiden Rusia Vladimir Putin. Saat membahas keamanan perbatasan, Hillary mengalihkan jawabannya dengan menyerang Trump soal Putin, terutama terkait peretasan email tim kampanyenya dan kelompok Partai Demokrat.

Otoritas AS telah menyebut peretasan itu didalangi oleh Rusia.

"Anda mendorong spionase terhadap warga kita ... Anda ingin menjadi bagian kelompok Putin," sebut Hillary merujuk pada Trump.

"Dia tidak tahu apakah itu Rusia, atau China, atau siapa saja. Anda tidak tahu," timpal Trump.

"Saya tidak mengutip diri saya, saya mengutip 17 badan intelijen. Dia lebih mempercayai Vladimir Putin daripada militer dan intelijen yang disumpah untuk melindungi kita," ucap Hillary lagi.

Trump menjawab: "Dia tidak suka Putin karena dia mengalahkannya di setiap langkah."

Moderator Wallace bertanya pada Trump: "Apakah Anda mengecam intervensi Rusia pada pemilu AS?"

"Oleh Rusia atau oleh siapa saja," jawab Trump.

"Tentu saya mengecam. Tentu saya -- saya tidak kenal Putin. Saya tidak tahu. Saya tidak pernah bertemu Putin. Dia bukan teman baik saya. Tapi jika Amerika Serikat bersama dengan Rusia, tidak akan buruk," imbuhnya.

Baca juga: Debat Capres Terakhir, Hillary Sebut Trump Akan Jadi Boneka Putin

08:50

Tegaskan Tembok Perbatasan, Trump Tuding Hillary Ingin Perbatasan Terbuka

Trump selalu menyerukan rencananya untuk membangun tembok perbatasan antara AS dengan Meksiko. Namun kebijakan sektor keamanan Hillary tidak terlalu bergaung. Moderator Wallace pun bertanya bagaimana kebijakan keamanan kedua capres untuk melindungi AS dari ancaman luar.

"Kita harus memiliki perbatasan yang kuat, menjauhkan narkoba dari negara ini. Kita harus memiliki perbatasan yang kuat. Kita perlu tembok perbatasan," seru Trump menegaskan kembali kebijakannya.

Hillary menyatakan, memberikan status legal yang jelas bagi para imigran yang tidak memiliki dokumentasi resmi, bisa meningkatkan perekonomian AS. Namun Trump menyebut kebijakan imigrasi Hillary akan membahayakan perdagangan dan menuding Hillary ingin memiliki perbatasan terbuka untuk AS.

"Kita tidak akan memiliki perbatasan terbuka," sanggah Hillary.

Namun kemudian moderator Wallace menyinggung soal bocoran WikiLeaks soal transkrip pidato Hillary di hadapan sebuah bank di Brasil yang di dalamnya menyebut tujuannya mencapai 'pasar bebas dan perbatasan terbuka'.

Hillary menjawab dengan menyebut topik itu berlaku isu energi. "Dia ingin perbatasan terbuka," timpal Trump menegaskan.

08:41

Perdebatan Sengit Soal Aborsi, Hillary Mendukung Sedangkan Trump Menolak

Topik lainnya yang menjadi pembahasan sengit antara Hillary dengan Trump adalah kebijakan aborsi. Trump menyebut dirinya menentang aborsi.

Moderator bertanya apakah Mahkamah Agung AS di bawah Trump akan mencabut putusan Roe v. Wade. Roe v. Wade merupakan keputusan penting oleh Mahkamah Agung AS untuk isu aborsi. Keputusan itu berujung legalisasi aborsi di AS.

"Jika itu terjadi, karena saya pro-kehidupan ... jika mereka mencabutnya, itu akan kembali pada masing-masing negara bagian," ucap Trump.

"Saya mendukung dengan kuat Roe v. Wade," tegas Hillary menimpali Trump.

"Dia (Trump) mengatakan wanita harus dihukum (karena aborsi)... dan saya tidak bisa lebih menentang pola pemikiran seperti itu," ucap Hillary.

Hillary juga menyebut agar aborsi pada masa kehamilan besar harus diatur secara hukum. Trump yang tidak setuju dengan Hillary, langsung merespons.

"Jika Anda setuju dengan apa yang dikatakan Hillary, yang dilakukan saat kandungan berusia 9 bulan, Anda bisa mengambil bayinya dan mengambil bayinya dari sang ibu ... Itu tidak oke bagi saya," jawab Trump.

"Bukan seperti itu yang terjadi dalam kasus semacam ini, dia menggunakan retorika yang sangat disayangkan ... Ini merupakan pilihan terburuk yang harus diambil setiap wanita dan keluarganya," sebut Hillary.

08:26

Trump dan Hillary Berdebat Soal Pembatasan Kepemilikan Senjata Api

Trump membahas soal Amandemen Kedua Konstitusi AS, soal hak menanggung senjata api bagi setiap warga AS. Trump menyebut Hillary sebagai sosok antisenjata api.

Hillary menjawab dengan menyatakan dirinya mendukung kepemilikan senjata api, tapi juga mendukung pemeriksaan latar belakang secara menyeluruh serta langkah-langkah keamanan lain yang 'pantas'.

"Reformasi yang akan memberikan perbedaan yang tidak bertentangan dengan Amandemen Kedua," sebut Hillary.

Hillary kemudian menuding Trump didukung, NRA, kelompok Asosiasi Senjata Api Nasional di AS.

"Apa yang saya ingin saya lihat adalah orang-orang bersama dan mengatakan, 'Tentu kita akan melindungi dan mempertahankan Amandemen Kedua, tapi kita juga akan melakukannya dengan cara yang menyelamatkan sekitar 30 ribu nyawa yang hilang setiap tahun'," tutur Hillary.

08:16

Hillary Menjawab Pertanyaan Pertama Soal Pengadilan dan Konstitusi

Pertanyaan pertama moderator Wallace: "Ke mana Anda ingin melihat arah pengadilan di negara ini dan kedua, apa pandangan Anda soal bagaimana seharusnya Konstitusi diinterpretasikan?"

Hillary mendapat giliran pertama menjawab pertanyaan sesuai undian lempar koin.

"Ketika kita berbicara soal Mahkamah Agung, ini sungguh menjadi isu penting dalam pemilu ini, sebut saja akan menjadi negara semacam apa kita nantinya?" jawab Hillary.

"Saya ingin agar Mahkamah Agung berada di pihak rakyat Amerika, bukan berada di pihak korporasi berpengaruh dan para konglomerat. Bagi saya, itu berarti kita membutuhkan Mahkamah Agung yang memperjuangkan hak-hak wanita, membela hak-hak kaum LGBT, yang membela dan berkata tidak pada Citizens United," imbuhnya.

Sedangkan Trump menyinggung soal hakim Ruth Bader Ginsburg yang memberikan pernyataan tidak pantas untuknya. Ginsburg telah meminta maaf. Trump juga menyinggung soal aturan pembatasan senjata api.

"Mahkamah Agung sangat penting," jawabnya.

"Amandemen Kedua berada di bawah pengepungan. Saya meyakini jika lawan saya memenangi pencapresan ini, yang saya pikir tidak akan terjadi, kita akan memiliki Amandemen Kedua sebagai replika kecil dibandingkan sekarang," imbuh Trump.

08:06

Presenter Fox News Chris Wallace yang menjadi moderator debat capres ketiga memanggil kedua capres, Hillary Clinton dan Donald Trump. Kedua capres memasuki panggung debat. Sama seperti debat kedua, keduanya tidak berjabat tangan.

Hillary dan Trump langsung bergerak ke podium masing-masing.

08:01

Komisi Debat Capres AS menjelaskan aturan bagi penonton yang menyaksikan debat terakhir di University of Nevada, Las Vegas. Penonton diminta tetap tenang dan tidak bersorak saat debat berlangsung agar tidak mengganggu jalannya pembahasan setiap topiknya.

07:51

Trump dan Hillary Kembali Berhadapan dalam Debat Capres AS Ketiga

Debat capres AS ketiga dan terakhir, digelar pada Rabu (19/10) malam waktu setempat. Capres Partai Republik Donald Trump dan capres Partai Demokrat Hillary Clinton memiliki kesempatan terakhir untuk meyakinkan rakyat AS agar memilih mereka.

Debat ketiga ini digelar di University of Nevada, Las Vegas dan akan dimulai sekitar pukul 18.00 waktu Las Vegas atau Kamis (20/10) pagi pukul 08.00 WIB. Debat akan berlangsung selama 90 menit, tanpa pemotongan iklan.

Debat akan dipandu oleh presenter berita Fox News Chris Wallace sebagai moderator. Konsep debat sama seperti debat capres pertama pada 26 September lalu, yakni menggunakan podium. Kedua capres akan menjawab pertanyaan moderator dari podium masing-masing.

Debat terbagi dalam enam segmen, dengan durasi masing-masing 15 menit yang mencakup sejumlah topik. Baik Trump maupun Hillary memiliki waktu 2 menit untuk menjawab setiap pertanyaan dan waktu tambahan untuk menanggapi rivalnya. Moderator bisa memanfaatkan sisa waktu untuk memperluas diskusi.

Enam topik pertanyaan dalam debat kali ini ditentukan oleh moderator Wallace. Keenam topik itu adalah imigrasi, bantuan finansial pemerintah dan utang, Mahkamah Agung, perekonomian, hot spot (atau kawasan-kawasan berbahaya) di luar negeri dan kelayakan masing-masing capres untuk menjadi Presiden AS.

Debat capres pamungkas dalam rangkaian pilpres 2016 ini menjadi kesempatan terakhir bagi kedua capres untuk merebut dukungan warga AS, sebelum pemungutan suara digelar pada 8 November mendatang.



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads