Thailand kini memasuki masa berkabung selama 1 tahun. Sensitivitas terhadap setiap komentar negatif soal mendiang Raja Bhumibol dan juga keluarga kerajaan lainnya, semakin meningkat.
Setiap kritikan terhadap Kerajaan Thailand, juga Pemangku Raja maupun Putra Mahkota Maha Vajiralongkorn, yang dalam istilah Prancis disebut lese majeste, tergolong tindak kriminal yang memiliki ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti dilansir Reuters, Selasa (18/10/2016), pemerintah junta militer menyatakan pihaknya telah melacak setidaknya enam tersangka lese majeste yang tinggal di luar Thailand. Orang-orang itu, menurut junta militer, berusaha memicu kerusuhan di Thailand lewat komentar-komentar mereka.
"Kami akan meminta kerja sama (ekstradisi), menjalin persahabatan dan saling menghormati dengan negara-negara ini dan kami harap mereka bisa memahami bahwa seluruh rakyat Thai tidak bisa menerima penghinaan ini," tutur Menteri Kehakiman Thailand Paiboon Koomchaya kepada wartawan.
Paiboon tidak menyebut lebih lanjut permohonan ekstradisi akan diajukan kepada negara mana saja, dan siapa saja enam tersangka yang dimaksud.
Baca juga: Pedagang Thailand Kebanjiran Permintaan Foto Mendiang Raja Bhumibol
Paiboon mengakui adanya tantangan diplomatik dan juga tantangan hukum yang besar dalam pengajuan ekstradisi ini. Namun dia menegaskan, Thailand tetap akan mengajukan permohonan kepada negara-negara yang bersangkutan.
Pekan lalu, junta militer Thailand mendorong warga untuk melaporkan kasus lese majeste kepada otoritas setempat. Junta militer juga meminta kepolisian setempat memantau konten online dan media sosial dengan seksama, serta memblokir material tidak pantas.
Beberapa warga Thailand menindaklanjuti dorongan itu dengan sikap main hakim sendiri. Beberapa video yang beredar secara online dalam beberapa hari terakhir menunjukkan massa yang marah mendatangi orang-orang yang dianggap menghina kerajaan.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini