Seperti dilansir Reuters, Senin (17/10/2016), Badan Pengungsi PBB atau UNHCR juga mengajukan permohonan bantuan tambahan sebesar US$ 61 juta (Rp 797 miliar) untuk menyediakan tenda, perlengkapan musim dingin dan gas untuk para pengungsi di dalam wilayah Irak dan juga pengungsi baru di Suriah dan Turki.
"UNHCR khawatir bahwa peristiwa di Mosul bisa memicu kaburnya 100 ribu warga Irak ke Suriah dan Turki," demikian pernyataan UNHCR.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rencana persiapan masih berlangsung di Suriah untuk menampung hingga 90 ribu pengungsi Irak," imbuh pernyataan itu.
Pasukan militer Irak, dengan bantuan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) baik dari udara maupun darat, melancarkan operasi untuk mengusir ISIS dari Mosul pada awal pekan ini.
Lebih dari 3 juta orang telah kehilangan tempat tinggal mereka di dalam wilayah Irak sendiri. Saat ISIS menyerbu dan menyatakan kekhalifahannya di Irak juga Suriah pada tahun 2014, kota Mosul dihuni 1,5 juta penduduk.
Baca juga: 1.500 Tentara Irak yang Dilatih Turki Ikut Operasi Merebut Mosul dari ISIS
UNHCR menyatakan, suatu lokasi yang menjadi penampungan pengungsi Irak di Suriah, kini bersiap untuk menerima gelombang baru pengungsi. Lokasi itu telah menjadi 'rumah' bagi sekitar 26 ribu pengungsi Irak, yang sebagian besar hidup dalam pengungsian selama 10 tahun terakhir.
Sedangkan di dalam wilayah Irak sendiri, UNHCR menyebut ada sekitar 21.800 tenda yang mampu menampung 130.800 pengungsi. "Merujuk pada meluasnya warga yang mengungsi, tenda tambahan menjadi prioritas utama bagi UNHCR," tegas pernyataan UNHCR.
(nvc/nwk)











































