1.500 Tentara Irak yang Dilatih Turki Ikut Operasi Merebut Mosul dari ISIS

1.500 Tentara Irak yang Dilatih Turki Ikut Operasi Merebut Mosul dari ISIS

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 17 Okt 2016 16:21 WIB
1.500 Tentara Irak yang Dilatih Turki Ikut Operasi Merebut Mosul dari ISIS
Ilustrasi (Reuters)
Baghdad - Sekitar 1.500 tentara militer Irak yang dilatih oleh Turki ikut serta dalam operasi mengusir militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) dari kota Mosul. Pelatihan itu dilakukan di Kamp Bashiqa, Irak bagian utara dan sempat dipermasalahkan otoritas Irak.

"Sekitar separuh dari 3.000 tentara (Irak) kini ikut serta dalam operasi (merebut Mosul). Separuh lainnya masuk pasukan cadangan," ujar salah satu sumber militer Turki, seperti dilansir Reuters, Senin (17/10/2016).

Otoritas Turki sempat terlibat adu argumen dengan otoritas Irak terkait kehadiran tentara Turki di Kamp Bashiqa, yang disebut Irak tanpa izin. Kedua negara juga berdebat soal siapa saja yang ikut serta dalam operasi militer merebut Mosul, yang didukung militer Amerika Serikat (AS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini tidak ada partisipasi dari militer Turki dalam operasi tersebut, tapi perkembangan terus dipantau secara seksama," imbuh sumber tersebut.

Baca juga: Operasi Merebut Mosul dari ISIS Dimulai, PBB Khawatirkan Nasib 1,5 Juta Warga

Pasukan pemerintah Irak dengan didukung via udara maupun darat oleh koalisi pimpinan AS, melancarkan operasi merebut Mosul dari ISIS, awal pekan ini. Mosul yang merupakan kota strategis Irak, masih dikuasai ISIS dan menjadi markas militan radikal itu di Irak.

Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengumumkan dimulainya operasi itu pada Senin (17/10) pagi waktu setempat. PM al-Abadi yang merupakan komandan utama militer Irak, didampingi oleh jajaran pejabat militer Irak saat menyampaikan pengumuman.

"Saat kemenangan sudah datang dan operasi untuk membebaskan Mosul telah dimulai. Hari ini, saya menyatakan dimulainya operasi penuh kemenangan ini untuk membebaskan Anda dari kekerasan dan terorisme Daesh (nama Arab untuk ISIS)," ujarnya merujuk pada warga Mosul, seperti dilansir AFP.

PM al-Abadi tidak menjelaskan lebih rinci soal operasi militer itu. Namun dia menegaskan, hanya pasukan pemerintah Irak yang akan masuk ke Mosul. "Pasukan yang memimpin operasi pembebasan (Mosul) merupakan pasukan Irak yang berani beserta kepolisian nasional dan hanya mereka yang akan masuk Mosul, bukan yang lain," tegasnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads