Komisi HAM untuk Anak-anak pada PBB mengecam serangan koalisi pimpinan Saudi di Yaman, yang disebut menewaskan dan melukai ratusan anak. Mereka juga mengecam penggunaan kelaparan sebagai taktik dalam perang melawan kelompok pemberontak Houthi di Yaman.
Seperti dilansir Reuters, Jumat (7/10/2016), sebanyak 18 pakar independen pada komisi itu melakukan pengkajian pada catatan kepatuhan Saudi terhadap perjanjian PBB untuk melindungi hak warganya, yang masih berusia di bawah 18 tahun. Laporan soal kajian disampaikan markas PBB di Jenewa, Swiss.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Dewan Keamanan PBB Resmi Pilih Antonio Guterres Jadi Pengganti Ban Ki-moon
Para pakar PBB menyuarakan kekhawatiran mendalam terhadap Saudi soal praktik penegakan HAM dan diskriminasi. "(Saudi) Masih belum mengakui perempuan sebagai pemilik hak secara penuh dan terus melakukan diskriminasi besar-besaran terhadap mereka dalam hukum dan juga pada praktiknya, dan memberlakukan sistem perwalian pria," sebut mereka.
Lebih lanjut, para pakar PBB menyebut, aturan tradisional, keagamaan maupun budaya tidak seharusnya menjadi pembenaran untuk pelanggaran kesetaraan hak.
Menurut para pakar PBB, anak-anak warga Syiah dan kelompok minoritas lainnya di Saudi kerap mengalami diskriminasi, mulai dari akses ke sekolah hingga akses ke peradilan. Anak-anak berusia di bawah 15 tahun diadili sebagai warga dewasa dan bisa dikenai hukuman mati.
"Setelah pengadilan gagal memberikan jaminan persidangan yang adil," sebut para pakar PBB dalam laporannya.
Baca juga: Ayah Ini Ledakkan Granat di Pesta Pernikahan Putrinya di Yaman
Pada 2 Januari 2016, otoritas Saudi mengeksekusi mati 47 orang yang merupakan eksekusi mati terbesar dalam satu dekade terakhir. Terdapat sedikitnya empat tahanan dengan usia di bawah 18 tahun yang juga dieksekusi mati. "(Mendorong Saudi) Mencabut seluruh aturan yang mengatur perajaman, pemotongan bagian tubuh dan pemasungan anak-anak," demikian seruan para pakar PBB.
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini