Kakek-kakek di Yunani Demo Pemotongan Pensiun, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Kakek-kakek di Yunani Demo Pemotongan Pensiun, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 03 Okt 2016 18:27 WIB
Kakek-kakek di Yunani Demo Pemotongan Pensiun, Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis
Athena - Kepolisian Yunani menembakkan gas air mata ke para pensiunan yang berdemo untuk memprotes pemotongan tunjangan pensiun mereka. Pemotongan itu merupakan bagian dari penghematan anggaran yang akan dilakukan otoritas Yunani.

Seperti dilansir Reuters, Senin (3/10/2016), sekitar 1.500 pensiunan yang kebanyakan laki-laki, melakukan aksi berjalan bersama atau long march ke kantor Perdana Menteri Alexis Tsipras di ibu kota Athena. Aksi ini dimaksudkan untuk memprotes pemotongan tunjangan pensiun oleh pemerintah Yunani.

Polisi antihuru-hara lengkap dengan tameng berusaha menghadang mereka. Ketegangan memuncak saat demonstran berusaha menerobos barikade polisi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

REUTERS/Alkis KonstantinidisREUTERS/Alkis Konstantinidis

Puluhan demonstran yang mayoritas kakek-kakek, nekat mendorong sebuah bus polisi yang diparkir di tengah jalan atau sekitar beberapa ratus meter dari kantor PM Tsipras. Bus itu dimaksudkan sebagai pembatas agar demonstran tidak bisa mendekat.

Pemerintah Yunani yang dipimpin oleh penganut sayap kiri akan mengajukan rencana anggaran tahun 2017 ke parlemen, pada Senin (3/10) malam waktu setempat. Dalam rencana anggaran itu, terdapat pemotongan tunjangan pensiun.

Yunani mengalami dampak besar dari aksi penghematan tiada henti selama tujuh tahun terakhir yang disebabkan oleh para kreditor, untuk memulihkan keuangan negara usai penyelewengan pengelolaan keuangan yang memicu tiga dana talangan internasional.

REUTERS/Alkis KonstantinidisREUTERS/Alkis Konstantinidis

Para pensiunan di Yunani ikut terkena dampaknya, dengan tunjangan mereka dipotong dan pajak terus membesar.

"Apakah mungkin saya harus membayar pajak real estate yang sama dengan pengusaha kaya?" tanya Nikos Saslov, seorang demonstran yang bekerja sebagai pegawai negeri sipil dan akan pensiun tahun depan.

REUTERS/Alkis KonstantinidisREUTERS/Alkis Konstantinidis


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads