Dilansir Reuters, Minggu (2/10/2016), informasi akan dijalin kerja sama di bidang nuklir tersebut pertama kali diberitakan surat kabar Jepang, Mainichi pada Sabtu (1/10) waktu setempat.
Sebenarnya, Narendra dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sempat bertemu pada Desember 2015 lalu telah mencapai kesepakatan dasar dalam hal kerja sama terkait penggunaan energi nuklir yang aman. Hanya saja saat itu belum dilakukan penandatanganan kontrak karena alasan teknis dan hukum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut sebuah sumber, setelah kesepakatan dasar, Jepang bisa saja membatalkan kerja sama dengan India seandainya India melakukan uji coba nuklir.
Negosiasi nuklir antara Jepang dan India ini berawal saat sekutu Jepang, Amerika Serikat (AS), membuka jalan perdagangan tersebut. Kesepakatan akhir Jepang-India akan menguntungkan perusahaan AS. Di mana India telah memberikan lahan untuk pembangkit nuklir kepada GE-Hitachi yang merupakan perusahaan aliansi antara AS dan Jepang, serta untuk Toshiba Westinghouse Electric Company. (rna/bal)