Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Emmanuel Nahshon mengatakan seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/9/2016), pemakaman Peres akan digelar pada Jumat, 30 September mendatang.
Dikatakan Nahshon, selain Obama, Presiden Prancis Francois Hollande, Presiden Jerman Joachim Gauck dan Pangeran Charles dari Inggris juga akan menghadiri pemakaman Peres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Peres meninggal dunia pada Rabu (28/9) dini hari, sekitar pukul 03.00 waktu setempat, dalam usia 93 tahun. Peres menjalani perawatan medis di Sheba Medical Center, Tel HaShomer, Israel usai terkena stroke dua pekan lalu. Kondisi kesehatannya sempat dikabarkan stabil, sebelum mengalami penurunan serius pada Selasa (27/9) waktu setempat.
Media Israel, Haaretz pada Rabu (28/9/2016), melaporkan Peres meninggal dunia dengan dikelilingi keluarganya. Media lokal Israel, The Jerusalem Post mengutip keterangan dokter yang merawat Peres, menyebutkan bahwa negarawan itu mengalami kegagalan organ parah pada Selasa (27/9). Situasi itu memperburuk kondisinya yang sudah mengalami kerusakan jaringan otak yang tidak bisa dipulihkan, yang dipicu oleh stroke hemorrhagic parah atau stroke pendarahan otak pada 13 September lalu.
Tercatat sebagai pejabat yang paling lama memegang berbagai jabatan publik, Peres dianggap sebagai bagian besar dari sejarah Israel. "Sejarah negara Israel adalah sejarah Shimon Peres," demikian sebut The Jerusalem Post dalam artikelnya soal Peres.
Semasa hidup, Peres banyak berjasa mengupayakan perdamaian Israel-Palestina. Hingga akhirnya pada 10 Desember 1994, Peres yang saat itu menjabat Menteri Luar Negeri Israel, bersama dengan Perdana Menteri Israel Yitzhak Rabin dan pemimpin Palestina Yasser Arafat menerima Nobel Perdamaian.
Nobel Perdamaian itu dianugerahkan atas upaya mereka sebagai 'arsitek' kesepakatan damai sementara tahun 1993, yang juga disebut Perjanjian Oslo. Perjanjian itu berisi pakta kesepakatan antara Israel dan Palestina, namun sayangnya harapan Peres agar perjanjian itu menjadi permanen gagal terwujud.
Peres lahir di Wiszniewo, Polandia pada 2 Agustus 1923 silam, dengan nama asli Szymon Perski. Bersama keluarganya, dia bermigrasi ke Palestina pada usia 11 tahun. Peres tumbuh besar dan mengenyam pendidikan di Tel Aviv.
Selama nyaris 70 tahun kariernya, Peres banyak menjabat posisi publik yang berperan besar dalam perkembangan Israel. Dia menjadi anggota parlemen Israel, Knesset, selama 48 tahun dari tahun 1959 hingga 2007. Dia dua kali menjabat PM Israel, yakni dari tahun 1984-1986 sebagai bagian pemerintahan rotasional dan juga selama 7 bulan pada tahun 1995-1996 setelah PM Israel saat itu, Yitzhak Rabin, dibunuh. (ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini