"Penunjukan seorang Dubes merupakan satu langkah maju yang wajar menuju hubungan yang lebih normal dan produktif antara dua negara kita," ujar Presiden AS Barack Obama dalam statemen seperti dilansir kantor berita AFP, Rabu (28/9/2016).
Obama dan Presiden Kuba Raul Castro mengumumkan cairnya hubungan kedua negara pada Desember 2014. Kedua negara kemudian memulihkan hubungan diplomatik penuh pada Juli 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Obama telah berkunjung ke Kuba dan meringankan sejumlah embargo AS yang diterapkan sejak tahun 1962. Rute penerbangan pun telah dibuka kembali dan kapal-kapal pesiar kini bisa berlayar dari Miami, AS menuju Havana.
DeLaurentis yang bermukim di Havana, sebelumnya bekerja di Bogota, Colombia dan di PBB. Namun pencalonannya oleh Obama, yang membutuhkan persetujuan Senat, kemungkinan bakal mendapat penolakan keras di Kongres. Sebabnya, sejumlah anggota Kongres dari partai Republik telah menentang upaya Obama memulihkan hubungan dengan rezim Komunis di Kuba yang dipimpin oleh Castro.
"Seorang Dubes AS tak akan berpengaruh pada pemerintah Kuba, yang merupakan rezim diktator dan tertutup," cetus Senator Marco Rubio yang menentang pencalonan DeLaurentis.
"Pencalonan ini tak akan berhasil hingga rezim Castro membuat kemajuan signifikan dan tetap dalam bidang hak asasi manusia dan kebebasan politik bagi rakyat Kuba," imbuhnya. (ita/ita)











































