Trump Janji Rilis Laporan Pajak Jika Hillary Rilis Email yang Dihapus

Debat Capres AS

Trump Janji Rilis Laporan Pajak Jika Hillary Rilis Email yang Dihapus

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 27 Sep 2016 11:57 WIB
Foto: REUTERS/Joe Raedle/Pool
New York - Laporan pajak capres Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik Donald Trump menuai kecurigaan karena belum juga dirilis. Dalam debat capres, Trump menyatakan akan merilis laporan pajaknya, jika Hillary merilis 33 ribu email yang dihapus saat dia menjabat Menteri Luar Negeri AS.

Debat capres AS untuk pertama kalinya digelar di Hofstra University, New York, AS pada Senin (26/9) malam, pukul 21.00 waktu setempat. Pertanyaan difokuskan pada tiga tema besar, yakni 'Arah Amerika', 'Mencapai Kemakmuran' dan 'Mengamankan Amerika'. Saat membahas isu ekonomi, Trump menolak untuk merilis laporan pajaknya, namun opsi lain dilontarkan Trump.

"Kita memiliki situasi yang perlu ditangani di negara ini. Saya akan merilis laporan pengembalian pajak saya, bertentangan dengan harapan pengacara-pengacara saya, saat dia merilis 33 ribu email yang telah dihapus," ucap Trump merujuk pada Hillary, yang disambut sorakan penonton, seperti dilansir media AS, The Washington Times, Selasa (27/9/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Berdebat Sengit, Trump Sebut Hillary Tak Bisa Sediakan Lapangan Pekerjaan

"Sesegera mungkin setelah dia merilis email-emailnya, saya akan merilis laporan pajak saya dan itu jelas bertentangan dengan pengacara saya. Mereka bilang, 'Jangan lakukan itu'," imbuhnya, merujuk pada saran pengacaranya untuk tidak merilis laporan pajak karena Trump sedang diaudit.

Moderator debat, penyiar berita NBC News Lester Holt, lantas menegaskan kepada Trump soal niatnya merilis laporan pajak pendapatannya. "Jadi, itu bisa dirundingkan?" tanyanya.

"Bisa dirundingkan? Tidak. Biarkan dia merilis 33 ribu email dulu," jawab Trump, merujuk pada email-email pribadi yang dihapus Hillary saat dirinya diselidiki dalam skandal email saat menjabat Menlu AS.

Baca juga: Donald Trump: AS Tak Bisa Jadi Polisi Dunia

Menanggapi seruan Trump itu, seperti dilansir AFP, Hillary menyebutnya sebagai contoh praktik tawar-menawar. Hillary menekankan, seluruh capres AS selama 40 tahun terakhir selalu merilis laporan pajak ke publik. "Saya tidak punya alasan untuk mempercayai bahwa dia (Trump) akan merilis laporan pajaknya, karena ada sesuatu yang dia sembunyikan," tegas Hillary.

Hillary tidak menanggapi isu email yang dilontarkan Trump. "Anda harus bertanya kepada diri Anda, mengapa dia tidak merilis laporan pajaknya? Saya pikir ada beberapa alasan. Pertama, mungkin karena tidak sekaya yang dia katakan. Kedua, mungkin dia tidak murah hati seperti dia klaim. Ketiga, kita tidak tahu semua kesepakatan bisnisnya tapi kita tahu lewat laporan investigasi bahwa dia berutang US$ 650 juta pada Wall Street dan bank asing," ucapnya.

"Atau mungkin dia tidak ingin rakyat Amerika, Anda semua yang menonton malam ini, mengetahui bahwa dia tidak membayar pajak federal karena masa laporan yang pernah terlihat adalah beberapa tahun ketika dia harus menyerahkannya kepada otoritas negara bagian, ketika dia berusaha mendapatkan izin pendirian kasino dan laporan itu menunjukkan dia tidak membayar pajak pendapatan," tegas Hillary soal Trump.

Baca juga: Debat Capres AS, Trump Sebut Hillary Tak Punya Stamina Menjadi Presiden

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads