Seperti dilansir Reuters, Selasa (20/9/2016), aksi kedua pria itu membantu polisi setempat menggagalkan ledakan bom kedua pada Sabtu (17/9) malam. Ledakan bom pertama terjadi di distrik Chelsea, tepatnya dekat 23rd Street, hingga melukai 29 orang.
![]() |
Bom kedua yang ditemukan di trotoar 27th Street, yang berjarak hanya empat blok dari lokasi ledakan pertama, belum sempat meledak. Polisi segera mengamankannya dengan robot penjinak bom dan dibawa ke mobil khusus bom yang memiliki tangki pelindung ledakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Rahami Terkait Bom New York & New Jersey, Penyidik Masih Selidiki Motifnya
Tas yang sama, jenis duffel atau tas berbentuk silinder, yang dilengkapi roda itu sebelumnya terlihat dibawa tersangka Rahami yang terekam CCTV berada di lokasi ledakan pertama selang 40 menit sebelum ledakan terjadi. Selang 10 menit usai ledakan di 23rd Street, Rahami yang masih membawa tas yang sama terekam CCTV di 27th Street dan meninggalkan tas itu begitu saja.
Tak lama kemudian, rekaman CCTV menunjukkan dua pria misterius mengeluarkan isi tas yang ditinggal Rahami itu. Kepala Detektif Kepolisian New York, Robert Boyce, menyatakan kedua pria itu kini tengah dicari pihaknya untuk diinterogasi sebagai saksi mata, bukan tersangka.
![]() |
"Mereka terlihat seperti dua pria biasa yang sedang berjalan di Seventh Avenue pada saat itu. Kami tidak punya informasi yang mengaitkan mereka dengan kasus ini. Namun, kami masih ingin berbicara dengan mereka, sudah jelas," tegas Boyce dalam konferensi pers.
Boyce menyebut, kedua pria yang tak diketahui identitasnya itu mengambil tas berisi bom, memindahkan bom dan kemudian pergi dengan membawa tasnya saja, untuk alasan yang tidak jelas. Polisi tidak memberikan deskripsi spesifik soal kedua pria itu.
Baca juga: Tersangka Bom New York Rahami Pernah Beberapa Kali Masuk Bui
"Begitu mereka mengambil tas itu, mereka terlihat ragu mengapa mereka mengambilnya dari jalanan mereka pergi dengan membawa tasnya. Jadi kami akan mencari tahu, kami akan menyebar foto mereka. Semoga kita bisa mengidentifikasi mereka," tandasnya.
(nvc/nwk)