Saat Donald Trump Disela Pendeta AS karena Kritik Hillary Clinton di Gereja

Saat Donald Trump Disela Pendeta AS karena Kritik Hillary Clinton di Gereja

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 15 Sep 2016 14:08 WIB
Donald Trump (REUTERS/Mike Segar)
Michigan - Calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Republik, Donald Trump, diinterupsi seorang pendeta saat berbicara di sebuah gereja yang ada di Flint, Michigan. Pendeta itu meminta Trump menahan diri dari menyerang rivalnya, capres Partai Demokrat, Hillary Clinton.

"Tuan Trump, saya mengundang Anda ke sini untuk berterima kasih kepada kami atas apa yang kita lakukan di Flint, bukan memberikan pidato politik," ucap Pendeta Faith Green Timmons dari Bethel United Methodist Church, kepada Trump, seperti dilansir CNN, Kamis (15/9/2016).

Pendeta Timmons berjalan ke podium dan mendekati Trump untuk mengingatkannya. Insiden ini terjadi ketika Trump mengunjungi kota Flint yang sempat dilanda krisis air, untuk pertama kalinya pada Rabu (14/9). Krisis air itu mengontaminasi suplai air kota, hingga dinyatakan beracun untuk dikonsumsi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Oke. Itu baik. Maka saya akan kembali pada soal Flint, oke? Rasa sakit yang dialami Flint adalah dampak dari begitu banyak banyak kegagalan berbeda," ujar Trump melanjutkan pidatonya.

Baca juga: Yayasan Donald Trump Diselidiki Atas Dugaan Pelanggaran Hukum

Dalam pernyataannya, pendeta wanita keturunan Afrika-Amerika ini menekankan bahwa gerejanya menyambut baik semua orang. "Acara publik ini terbuka untuk semuanya dan hari ini Donald Trump datang untuk mengamati. Kehadiran Trump di Bethel United Methodist bukan mewakili bentuk dukungan atas pencapresannya," tegas pendeta Timmons.

Sesaat sebelum pendeta Timmons menyelanya, Trump mulai melontarkan serangan dan kritikan untuk Hillary. Trump menyebut Hillary mendukung kesepakatan perdagangan bebas, yang menurutnya, memicu masalah ekonomi di Flint.

"Hillary gagal dalam perekonomian. Sama seperti dia gagal dalam kebijakan luar negeri. Semua hal yang disentuh, tidak berhasil. Tidak ada. Sekarang Hillary Clinton --," cetus Trump sebelum kata-katanya dipotong oleh pendeta Timmons.

Baca juga: Pria yang Mencoba Menembak Trump Mengaku Bersalah

Momen kikuk itu hanya salah satu dari serangkaian momen tidak menyenangkan yang terjadi saat Trump mengunjungi kota dengan penduduk mayoritas Afrika-Amerika itu. Seorang wanita menginterupsi Trump dengan menudingnya mendiskriminasi warga kulit hitam, merujuk pada gugatan sipil tahun 1973 kepada Trump dan praktik tuan tanah ayahnya di New York City.

"Tidak, saya tidak pernah -- tidak akan pernah, tidak akan pernah," jawab Trump sebelum pendeta Timmons menyela Trump.

"Ini gereja saya dan Anda harus menghormatinya (Trump-red)," imbuh pendeta Timmons.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads