2 Kereta Bertabrakan di Pakistan, 6 Orang Tewas dan 150 Lainnya Luka

2 Kereta Bertabrakan di Pakistan, 6 Orang Tewas dan 150 Lainnya Luka

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 15 Sep 2016 10:47 WIB
Ilustrasi (detikcom/Andhika Akbarayansyah)
Islamabad - Dua rangkaian kereta api bertabrakan hebat di wilayah Pakistan bagian tengah. Sedikitnya enam orang tewas dan sekitar 150 orang lainnya luka-luka dalam insiden ini.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Kamis (15/9/2016), sebuah rangkaian kereta penumpang tujuan Karachi menabrak rangkaian kereta barang yang berhenti di tengah rel. Kereta barang itu dilaporkan berhenti usai menabrak seorang pria yang menyeberang rel dengan sembarangan.

Tabrakan ini terjadi di lokasi berjarak 25 kilometer dari kota Multan, Provinsi Punjab. Akibat tabrakan ini, sebagian gerbong kereta penumpang bernama Awam Express ini terguling. Kereta penumpang itu tengah melaju dari Peshawar menuju Karachi saat insiden terjadi pada Kamis (15/9) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Media lokal Pakistan, Geo News, yang mengutip sejumlah pejabat setempat melaporkan korban tewas mencapai enam orang. Sedangkan pejabat distrik setempat, Nadir Chattha, menuturkan kepada wartawan bahwa korban ada empat orang.

Secara terpisah, pejabat perkeretaapian setempat, Saima Bashir, menyalahkan insiden ini pada masinis kereta penumpang. Menurut Bashir, sang masinis kereta tidak memperhatikan dengan saksama sinyal lampu merah yang diberikan kereta barang di depannya yang berhenti.

Insiden tabrakan kereta semacam ini cukup sering terjadi di wilayah Pakistan. Negara itu mewarisi banyak kereta dan ribuan kilometer rel kereta dari bekas penjajah mereka, Inggris.

Sektor perkeretaapian di Pakistan disebut mengalami kemunduran selama beberapa dekade, karena maraknya korupsi, salah pengelolaan dan kurangnya investasi. Pada November 2015, sedikitnya 19 orang tewas setelah rangkaian kereta gagal mengaktifkan rem dan terus melaju hingga menuruni gunung.

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads