Mengudara di Korsel, 2 Pesawat Pengebom AS Pamer Kekuatan pada Korut

Mengudara di Korsel, 2 Pesawat Pengebom AS Pamer Kekuatan pada Korut

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 13 Sep 2016 10:50 WIB
Pesawat pengebom AS dikawal jet tempur AS dan Korsel (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Seoul - Dua pesawat pengebom milik Amerika Serikat (AS) mengudara di atas wilayah Korea Selatan (Korsel). Aksi ini dimaksudkan sebagai pamer kekuatan pada Korea Utara (Korut) usai uji coba nuklir kelima negara komunis tersebut, yang memiliki daya ledak terbesar.

Seperti dilansir AFP, Selasa (13/9/2016), pesawat supersonik jenis B-1B Lancer mengudara di ketinggian rendah di atas Pangkalan Udara AS Osan di Pyeongtaek, yang berjarak 64 kilometer dari ibu kota Seoul, pada Selasa (13/9) pagi, sekitar pukul 10.00 waktu setempat.

REUTERS/Kim Hong-Ji

Masing-masing pesawat AS itu diterbangkan dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen milik Komando Pasifik AS di Guam. Kedua pesawat pengebom itu dikawal oleh sejumlah jet tempur AS dan Korsel. Korsel menjadi 'rumah' bagi 28.500 tentara AS dan sejumlah pangkalan militer AS.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demonstrasi hari ini menjadi salah satu contoh kemampuan militer penuh yang dimiliki aliansi kuat ini dalam memberikan dan memperkuat pertahanan," sebut Komandan Pasukan Gabungan AS-Korsel, Jenderal Vincent Brooks.

Baca juga: Korut Siap Menggelar Uji Coba Nuklir Selanjutnya

"Uji coba nuklir Korut berpotensi memicu perluasan konflik berbahaya dan memicu ancaman yang tidak bisa diterima," imbuhnya.

Brooks menegaskan, AS memiliki komitmen tak tergoyahkan untuk mempertahankan sekutunya di Semenanjung Korea. "Akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mempertahankan sekutunya, termasuk operasi seperti hari ini, dan pengerahan alat Terminal High Altitude Air Defense (THAAD) ke Semenanjung Korea," tegasnya.

REUTERS/Kim Hong-Ji

Pada Juli 2016 lalu, Korsel mengumumkan rencana pengerahan THAAD, sistem pertahanan rudal canggih, untuk menangkap ancaman nuklir dan rudal Korut. Rencana pengerahan itu memicu penolakan dari oposisi Korsel dan juga China, yang menyebut alat itu juga bisa melacak sistem pertahanan wilayahnya.

Oposisi Korsel mengkhawatirkan pengerahan THAAD akan memicu kompetensi pengembangan senjata di kawasan Asia-Pasifik dan akan mencederai hubungan dengan China.

"Bertujuan mengirimkan peringatan jelas kepada Korea Utara soal uji coba nuklirnya, dan menangkap provokasi lebih lanjut," terang juru bicara Kementerian Pertahanan Korsel, Moon Sang-Gyun kepada wartawan soal aksi pamer kekuatan pada Selasa (13/9) ini.

Baca juga: Korsel Ancam Bumihanguskan Korut Jika Terdeteksi Serangan Nuklir

(nvc/nwk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads