Seperti dilansir Reuters, Sabtu (10/9/2016), penangkapan ini berawal ketika polisi menemukan mobil bermerek Peugeot 607 yang di dalamnya terdapat 7 tabung gas dan tiga kaleng diesel di dekat Notre Dame pada Minggu (4/9). Tidak ada alat peledak di dalam mobil itu.
"Sel teroris...telah dibongkar," tegas jaksa wilayah Paris, Francois Molins, dalam konferensi pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
REUTERS/Christian Hartmann |
Kementerian Dalam Negeri Prancis menyebut target utama rencana serangan itu adalah Gare de Lyon, stasiun kereta yang ada di pusat kota Paris. Usai rencana ini terbongkar, seluruh stasiun di wilayah Prancis mengalami peningkatan keamanan.
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve menuturkan, salah satu dari tiga wanita itu menikam seorang polisi, saat akan ditangkap. Ketiga wanita yang ditangkap tidak disebut identitasnya, hanya disebut usianya sekitar 19 tahun, 23 tahun dan 39 tahun.
Jaksa Molins menambahkan, wanita termuda yang ayahnya memiliki mobil berisi tabung gas itu, telah dicurigai polisi setempat ingin bergabung dengan ISIS di Suriah. Wanita itu menulis surat yang isinya menyatakan kesetiaan pada ISIS dan menyerukan untuk menghukum Prancis yang menyerang muslim.
Ayah wanita itu ikut ditangkap polisi awal pekan ini, namun kemudian dibebaskan. Sang ayah menuturkan kepada polisi bahwa putrinya menghilang bersama mobilnya.
REUTERS/Christian Hartmann |
Terkait kasus yang sama, empat orang lainnya ditangkap polisi awal pekan ini. Salah satunya seorang pria yang merupakan tunangan salah satu wanita yang ditangkap dan seorang remaja perempuan berusia 15 tahun yang merupakan anak salah satu wanita yang ditangkap.
(nvc/miq)












































REUTERS/Christian Hartmann
REUTERS/Christian Hartmann