Meski Kontroversial, di Jepang Masih Digelar Tradisi Berburu Lumba-lumba

Meski Kontroversial, di Jepang Masih Digelar Tradisi Berburu Lumba-lumba

Rina Atriana - detikNews
Sabtu, 10 Sep 2016 06:56 WIB
Foto: Dok. CNN
Taiji - Tradiri tahunan yang dinilai oleh sejumlah pihak sebagai tradisi kontroversial, yakni berburu lumba-lumba dalam jumlah besar, telah dimulai pekan ini di Jepang. Lumba-lumba pertama dibunuh pada Jumat (9/9) waktu setempat.

Berdasarkan informasi yang dilansir AFP, Sabtu (10/9/2016), surat kabar lokal Kii Mimpo memberitakan nelayan di Taiji, Prefektur Wakayama, telah menangkap sedikitnya 20 ekor lumba-lumba.

"Kami akhirnya menangkap mereka. Aku lega," kata seorang pejabat dari Asosiasi Perikanan Lokal Taiji, Yoshifumi Kai kepada kantor berita Kyodo.

Pegiat lingkungan berkunjung ke Taiji setiap tahunnya. Pihak berwenang telah bersiap siaga agar tak terjadi bentrokan antara aktivis dan penduduk setempat. Pada hari Jumat (9/9) kemarin, bentrokan itu tak terjadi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mereka yang pro perburuan menyebut bahwa tradisi tersebut tak dilarang oleh pemerintah Jepang. Selain itu mereka menganggap bahwa lumba-lumba bukan hewan yang terancam punah.

Perburuan lumba-lumba massal ini sempat menarik perhatian global saat pada 2009 lalu ditampilkan dalam sebuah film dokumenter berjudul 'The Cove'. Film dokumenter ini juga mendapat penghargaan Oscar.

(rna/bpn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads