AS Beri Laos Dana Tambahan Rp 1 Triliun Untuk Bersihkan Bom Bekas Perang

AS Beri Laos Dana Tambahan Rp 1 Triliun Untuk Bersihkan Bom Bekas Perang

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 06 Sep 2016 17:20 WIB
AS Beri Laos Dana Tambahan Rp 1 Triliun Untuk Bersihkan Bom Bekas Perang
Barack Obama saat berkunjung ke Laos (REUTERS/Jonathan Ernst)
Vientiane - Amerika Serikat (AS) memberikan dana tambahan US$ 90 juta (Rp 1,1 triliun) kepada Laos untuk membersihkan bom-bom sisa era Perang Vietnam yang belum meledak. Dana ini akan dikucurkan dalam waktu tiga tahun ke depan untuk Laos.

Wilayah Laos dibombardir secara besar-besaran pada era Perang Vietnam, negara tetangganya. Menurut data Otoritas Regulasi Nasional Laos untuk UXO, dari tahun 1964 hingga 1973, berbagai pesawat tempur AS menjatuhkan lebih dari 270 juta amunisi cluster ke wilayah Laos.

Dari jumlah itu, sekitar sepertiga di antaranya tidak meledak dan terkubur di dalam tanah. UXO atau unexploded ordnance, merupakan sebutan untuk perlengkapan militer bekas perang yang tidak meledak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilaporkan berbagai bekas bom maupun rudal era perang telah menewaskan maupun melukai lebih dari 20 ribu orang di Laos. Dalam 20 tahun terakhir, AS telah menghabiskan dana hingga US$ 100 juta untuk membersihkan UXO di berbagai wilayah Laos.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (6/9/2016), dana tambahan ini diumumkan saat kunjungan pertama Presiden AS Barack Obama ke Laos, pekan ini. Gedung Putih menyebut program AS di Laos telah membantu mengurangi jumlah korban tewas akibat bom era perang, dari 300 orang menjadi kurang dari 50 orang per tahun.

"Digunakan untuk survei UXO secara menyeluruh di Laos dan untuk operasi pembersihan lanjutan," sebut Gedung Putih soal dana tambahan untuk Laos.

"Amerika Serikat membantu Laos membersihkan bom bekas perang yang tidak meledak, yang mengancam warga dan menghambat pertumbuhan ekonomi," imbuh pernyataan itu.

Dana tambahan ini juga akan digunakan untuk membantu korban UXO dalam rehabilitasi, terutama yang membutuhkan ortotik prostetik atau alat bantu anggota gerak tubuh manusia yang hilang.

"Sebagai dampak dari konflik, banyak orang yang melarikan diri atau menjauh dari rumah masing-masing. Saat itu, Amerika tidak menyadari perannya. Saya yakin, Amerika Serikat memiliki kewajiban moral untuk membantu menyembuhkan Laos," ucap Obama dalam pidatonya di ibu kota Vientiane pada Selasa (6/9).

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads