"Peluncuran yang ceroboh hari ini oleh Korut menimbulkan ancaman bagi aviasi sipil dan perdagangan maritim di wilayah tersebut," ujar pejabat senior pemerintah AS di sela-sela KTT G20 di China, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (5/9/2016).
Menurut pejabat AS yang tak ingin disebut namanya itu, Washington akan melakukan upaya bersama komunitas internasional untuk merespons aksi-aksi provokatif Korut tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilaporkan Kepala Staf Gabungan Korea Selatan dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters, Senin (5/9/2016), rudal balistik itu ditembakkan dari suatu lokasi di sebelah barat ibu kota Pyongyang. Rudal disebut mengudara sejauh 1.000 kilometer dan masuk ke zona identifikasi pertahanan udara Jepang.
"Kami masih menganalisis secara detail, tapi ini menjadi ancaman besar bagi keamanan negara kami, dan kami menyatakan kekhawatiran mendalam," demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang.
Militer Korsel menyebutkan, rudal yang diluncurkan Korut merupakan jenis rudal Rodong dengan jangkauan menengah. Rudal itu diluncurkan dari wilayah bernama Hwangju, selang beberapa jam setelah pemimpin Korsel dan China menggelar pertemuan di sela-sela KTT G20 di Hangzhou, China. (ita/ita)











































