Washington telah menyampaikan keprihatinan atas meningkatnya pembunuhan terkait narkoba, sejak Duterte dilantik menjadi presiden dua bulan lalu dan berjanji memberantas narkoba di negeri Asia Tenggara itu.
Ketika ditanyai wartawan apakah Duterte bersedia membahas isu HAM dalam pertemuannya dengan Obama nanti, Duterte menjawab: "Tergantung sejauh mana".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Duterte yang dijuluki sebagai "Penghukum" telah merespons dengan geram kritikan dari badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan negara-negara lain mengenai kampanye antikejahatannya.
Beberapa waktu lalu, Duterte bahkan menyerang Duta Besar AS untuk Filipina dan menyebutnya sebagai "gay dan anak pelacur".
Pada Senin, 29 Agustus, Gedung Putih menyatakan Obama akan membahas mengenai sejumlah statemen keras Duterte dalam pertemuan keduanya pekan depan. Kedua pemimpin tersebut dijadwalkan bertemu di sela-sela KTT Asia Timur pada 6 September mendatang.
(ita/ita)











































