Disampaikan juru bicara Kementerian Dalam Negeri Kyrgyzstan, seperti dilansir Reuters, Selasa (30/8/2016), sebuah mobil meledak di dalam kompleks Kedubes China di ibu kota Bishkek sekitar pukul 10.00 waktu setempat. Sekitar gedung Kedubes China telah ditutup dengan garis polisi usai ledakan itu.
REUTERS/Vladimir Pirogov |
Menurut sumber dari kepolisian Bishkek, seperti dilansir AFP, sebuah mobil merek Mitsubishi Delica menerjang gerbang kedutaan sebelum meledak di dalam kompleks, dekat kediaman Dubes China. Bahan peledak dipasang di dalam mobil itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
REUTERS/Vladimir Pirogov |
Wakil Perdana Menteri Kyrgyzstan, Janysh Razakov, menyebut ledakan itu sebagai 'aksi teroris'. Ledakan itu, menurut warga setempat kepada AFP, memecahkan kaca jendela rumah mereka dan memicu getaran seperti gempa.
Belum diketahui pelaku di balik ledakan ini. Kepolisian setempat dan dinas keamanan negara GKNB menyatakan masih menyelidiki lebih mendalam insiden ledakan itu.
REUTERS/Vladimir Pirogov |
Otoritas di Kyrgyzstan yang merupakan negara mayoritas muslim dengan 6 juta penduduk, secara rutin menahan tersangka militan yang diyakini terkait kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). ISIS sendiri disebut secara aktif merekrut anggota dari wilayah Asia Tengah.
Militan anti-China yang terdiri atas warga etnis Uighur, juga diketahui aktif di negara tersebut. Pada tahun 2014 lalu, penjaga perbatasan Kyrgyzstan menewaskan 11 orang yang diyakini sebagai anggota militan anti-China tersebut, yang masuk secara ilegal via perbatasan China-Kyrgyzstan.
(nvc/ita)












































REUTERS/Vladimir Pirogov
REUTERS/Vladimir Pirogov
REUTERS/Vladimir Pirogov