3 Mantan Diplomat Senior Turki Ditahan Terkait Upaya Kudeta

3 Mantan Diplomat Senior Turki Ditahan Terkait Upaya Kudeta

Rita Uli Hutapea - detikNews
Sabtu, 27 Agu 2016 16:44 WIB
Gulen dan Erdogan (Foto: Ilustrator Zaki Alfarabi)
Ankara, - Pengadilan Turki menetapkan penahanan tiga mantan diplomat senior atas keterkaitan dengan percobaan kudeta pada 15 Juli lalu. Salah satunya, penasihat mantan Presiden Abdullah Gul.

Ketiga diplomat tersebut, Gurcan Balik, Ali Findik dan Tuncay Babali ditahan menunggu persidangan kasus mereka. Ketiganya ditahan atas dugaan keterkaitan dengan ulama Fethullah Gulen yang dituduh mendalangi kudeta di Turki.

Balik merupakan tokoh terkemuka yang pernah menjabat kepala penasihat kebijakan luar negeri untuk Gul, yang menjadi Presiden Turki pada 2007 hingga 2014, sebelum menyerahkan kekuasaan ke Presiden Recep Tayyip Erdogan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Balik juga pernah bekerja sebagai penasihat untuk mantan Perdana Menteri Ahmet Davutoglu saat menjabat Menteri Luar Negeri. Menurut kantor berita Turki, Anadolu seperti dilansir AFP, Sabtu (27/8/2016), pada tahun 2013, Balik pernah mengatur pertemuan kontroversial antara Davutoglu dan Gulen ketika dirinya menghadiri sidang Majelis Umum PBB di New York.

Pada Mei 2015, Davutoglu mengakui dirinya telah diam-diam mengunjungi Gulen di kampnya di Pennsylvania, Amerika Serikat untuk membujuknya kembali ke Turki guna meredakan ketegangan. Davutoglu bersikeras bahwa Gul dan Erdogan, yang saat itu menjabat PM, mengetahui soal kunjungan tersebut.

Sedangkan Babali pernah menjadi Duta Besar (Dubes) Turki untuk Kanada, sementara Findik menjadi Dubes Turki untuk Costa Rica.

Penangkapan Balik merupakan hal yang signifikan, karena ini pertama kalinya seorang figur yang terkait kepemimpinan politik di partai berkuasa Justice and Development Party (AKP), disebut terlibat dalam kudeta 15 Juli lalu.

Otoritas Turki telah melakukan pembersihan habis-habisan di berbagai institusi negara, menyusul upaya kudeta untuk menggulingkan kekuasaan Erdogan. Di Kementerian Luar Negeri saja, sebanyak 88 orang telah dipecat menyusul upaya kudeta itu. Sejauh ini, total hampir 70 ribu pegawai negeri telah diberhentikan terkait upaya kudeta itu, dengan lebih dari separuhnya berada di sektor pendidikan. (ita/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads