Ketiga diplomat tersebut, Gurcan Balik, Ali Findik dan Tuncay Babali ditahan menunggu persidangan kasus mereka. Ketiganya ditahan atas dugaan keterkaitan dengan ulama Fethullah Gulen yang dituduh mendalangi kudeta di Turki.
Balik merupakan tokoh terkemuka yang pernah menjabat kepala penasihat kebijakan luar negeri untuk Gul, yang menjadi Presiden Turki pada 2007 hingga 2014, sebelum menyerahkan kekuasaan ke Presiden Recep Tayyip Erdogan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Mei 2015, Davutoglu mengakui dirinya telah diam-diam mengunjungi Gulen di kampnya di Pennsylvania, Amerika Serikat untuk membujuknya kembali ke Turki guna meredakan ketegangan. Davutoglu bersikeras bahwa Gul dan Erdogan, yang saat itu menjabat PM, mengetahui soal kunjungan tersebut.
Sedangkan Babali pernah menjadi Duta Besar (Dubes) Turki untuk Kanada, sementara Findik menjadi Dubes Turki untuk Costa Rica.
Penangkapan Balik merupakan hal yang signifikan, karena ini pertama kalinya seorang figur yang terkait kepemimpinan politik di partai berkuasa Justice and Development Party (AKP), disebut terlibat dalam kudeta 15 Juli lalu.
Otoritas Turki telah melakukan pembersihan habis-habisan di berbagai institusi negara, menyusul upaya kudeta untuk menggulingkan kekuasaan Erdogan. Di Kementerian Luar Negeri saja, sebanyak 88 orang telah dipecat menyusul upaya kudeta itu. Sejauh ini, total hampir 70 ribu pegawai negeri telah diberhentikan terkait upaya kudeta itu, dengan lebih dari separuhnya berada di sektor pendidikan. (ita/ita)











































