Juru bicara kepolisian Queensland mengatakan seperti dilansir Reuters, Rabu (24/8/2016), pelaku penikaman adalah warga negara Prancis berusia 29 tahun, yang berada di Australia dengan visa turis. Pria itu dilaporkan sempat berteriak 'Allahu Akbar' ketika ditangkap polisi.
Korban tewas merupakan seorang wanita Inggris berusia 21 tahun, yang tewas di lokasi kejadian di hostel kota Townsville itu. Dua orang lainnya luka-luka dalam serangan yang sama. Salah satunya seorang pria Inggris berusia 30 tahun yang tengah dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 4 Pemuda Misterius Melepaskan 3 Buaya ke Dalam Kantor Sekolah di Darwin
"Pelaku tampaknya bertindak sendirian. Pelaku berkunjung ke Australia dan diketahui tidak memiliki koneksi lokal, namun penyelidikan terus berlanjut," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Imigrasi Australia menyatakan, sekitar 100 orang meninggalkan Australia menuju ke Suriah, untuk bertempur bersama berbagai kelompok militan, seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Australia, yang merupakan sekutu Amerika Serikat, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan teror oleh pelaku radikal dari negaranya sendiri, sejak tahun 2014. Otoritas Australia mengklaim pihaknya telah berhasil menggagalkan beberapa rencana serangan.
Tahun 2015 lalu, seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun menembak seorang akuntan di markas kepolisian Sydney. Remaja itu akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi setempat.
Baca juga: Beri Uang pada Pengemis, PM Australia Picu Perdebatan
(nvc/ita)











































