Wanita Inggris Tewas Ditikam di Hostel Australia

Wanita Inggris Tewas Ditikam di Hostel Australia

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 24 Agu 2016 11:40 WIB
Wanita Inggris Tewas Ditikam di Hostel Australia
Ilustrasi (AFP Photo/Joshua Lott)
Queensland - Seorang wanita Inggris ditikam hingga tewas di sebuah hostel di wilayah Australia. Kepolisian setempat mencurigai serangan ini sebagai serangan ekstremis.

Juru bicara kepolisian Queensland mengatakan seperti dilansir Reuters, Rabu (24/8/2016), pelaku penikaman adalah warga negara Prancis berusia 29 tahun, yang berada di Australia dengan visa turis. Pria itu dilaporkan sempat berteriak 'Allahu Akbar' ketika ditangkap polisi.

Korban tewas merupakan seorang wanita Inggris berusia 21 tahun, yang tewas di lokasi kejadian di hostel kota Townsville itu. Dua orang lainnya luka-luka dalam serangan yang sama. Salah satunya seorang pria Inggris berusia 30 tahun yang tengah dalam kondisi kritis di rumah sakit setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyelidikan awal mengindikasikan dugaan motif ekstremis dari pelaku," sebut Wakil Komisioner Kepolisian Queensland, Steve Gollschewski, kepada wartawan setempat.

Baca juga: 4 Pemuda Misterius Melepaskan 3 Buaya ke Dalam Kantor Sekolah di Darwin

"Pelaku tampaknya bertindak sendirian. Pelaku berkunjung ke Australia dan diketahui tidak memiliki koneksi lokal, namun penyelidikan terus berlanjut," imbuhnya.

Sebelumnya, Menteri Imigrasi Australia menyatakan, sekitar 100 orang meninggalkan Australia menuju ke Suriah, untuk bertempur bersama berbagai kelompok militan, seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Australia, yang merupakan sekutu Amerika Serikat, meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi serangan teror oleh pelaku radikal dari negaranya sendiri, sejak tahun 2014. Otoritas Australia mengklaim pihaknya telah berhasil menggagalkan beberapa rencana serangan.

Tahun 2015 lalu, seorang remaja laki-laki berusia 15 tahun menembak seorang akuntan di markas kepolisian Sydney. Remaja itu akhirnya tewas dalam baku tembak dengan polisi setempat.

Baca juga: Beri Uang pada Pengemis, PM Australia Picu Perdebatan

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads