Seperti dilansir AFP, Rabu (24/8/2016), kepada Dewan Keamanan PBB, O'Brien menjelaskan rencana untuk mengirimkan 70 truk yang berisi bantuan kemanusiaan ke bagian timur Aleppo apabila seluruh pihak setuju untuk melakukan gencatan senjata.
"Saya tak akan berpura-pura, saat ini saya marah, amat sangat marah," ujar O'Brien kepada anggota dewan yang melaksanakan pertemuan ketiga untuk membahas krisis Aleppo bulan ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih dari 275 ribu jiwa di sebelah timur Aleppo telah kehilangan akses makanan, air hingga obat-obatan dan listrik selama lebih dari satu bulan. Sementara 1,5 juta warga masyarakat di bagian barat kota tersebut juga mengalami kondisi yang tak kalah parah.
"Di Aleppo, kami berisiko menyaksikan bencana kemanusiaan atas konflik dan pertumpahan darah di Suriah," kata O'Brien.
O'Brien menerima keputusan Rusia yang mendukung gencatan senjata selama 48 jam, namun mengisyaratkan agar seluruh pihak untuk setuju. Begitu genjatan senjata disepakati, anggota kemanusiaan PBB akan langsung bergerak dengan 50 truk berisi bantuan kemanusiaan ke sebelah barat hingga timur Aleppo, dan 20 truk tambahan dari Turki ke kawasan timur Aleppo.
Pada bulan Juli lalu PBB melaporkan telah terjadi 44 kali serangan di fasilitas kesehatan termasuk penyerangan ke 5 dari 9 rumah sakit di kawasan timur Aleppo. Serangan tersebut menimbulkan reaksi dunia internasional yang meminta agar konflik segera diakhiri.
(rni/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini