Seperti dilansir CNN, Selasa (23/8/2016), rekaman video yang beredar menunjukkan beberapa petugas keamanan memegangi seorang anak laki-laki di Kirkuk, yang terlihat marah. Kemudian secara berhati-hati, mereka memotong rompi bom dari badan bocah itu.
Begitu rompi peledak berhasil dilepaskan, bocah itu langsung digiring oleh beberapa petugas keamanan berbaju militer. Televisi lokal, Kurdistan, yang berbasis di Irbil, Irak, menayangkan adegan penangkapan bocah itu pada Minggu (21/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bocah calon pengebom bunuh diri (REUTERS/Ako Rasheed) |
Otoritas setempat menyatakan, bocah yang berusia 15 tahun itu datang ke Kirkuk sejak seminggu lalu. Polisi meyakini, bocah yang tidak disebut namanya itu datang dari Mosul, yang menjadi markas kuat ISIS di Irak. Dituturkan Kepala Kepolisian Kirkuk, Brigadir Khatab Omar, bocah laki-laki itu membawa peledak TNT seberat 2 kilogram.
"Dia (bocah itu) ditangkap sebelum mencapai tujuannya, yakni sebuah masjid Syiah. Petugas keamanan menyadari ada sesuatu yang salah, terlebih sebelum sudah ada serangan bom bunuh diri, dan akhirnya mereka menangkapnya," terang Gubernur Kirkuk, Najmaldin Karim, kepada CNN.
Dituturkan Karim, kelompok radikal ISIS telah melatih dan mencuci otak bocah itu. "Mereka (ISIS) memberitahu jika bocah ini melakukannya (bom bunuh diri), mereka akan pergi ke surga dan akan mendapatkan apapun yang mereka inginkan," ucapnya.
Bocah calong pengebom bunuh diri ditangkap (REUTERS/Ako Rasheed) |
Penangkapan bocah calon pengebom bunuh diri di Kirkuk, Irak ini terjadi selang sehari setelah bom bunuh diri mengguncang pesta pernikahan di wilayah Gaziantep, Turki, yang menewaskan 54 orang. Pelaku bom bunuh diri diyakini sebagai bocah berusia 12-14 tahun.
(nvc/ita)












































Bocah calon pengebom bunuh diri (REUTERS/Ako Rasheed)
Bocah calong pengebom bunuh diri ditangkap (REUTERS/Ako Rasheed)