Lebih dari 1.500 orang telah tewas sejak Duterte mulai memimpin Filipina dan mengeluarkan perintah tembak mati bagi para pelaku kejahatan. Kebijakan Duterte ini telah menuai kecaman PBB dan kelompok-kelompok HAM.
Kecaman PBB tersebut membuat berang Duterte. "Mungkin kami harus memutuskan untuk terpisah dari PBB. Jika Anda begitu tidak sopannya, maka saya akan meninggalkan Anda," cetus Duterte dalam konferensi pers di kota asalnya, Davao seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (22/8/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Sekjen PBB Ban Ki-moon mengecam keras Duterte, yang selama kampanye kepresidenan berjanji akan membunuh 100 ribu penjahat. Duterte bahkan mencetuskan jasad para penjahat akan dilemparkan ke Manila Bay agar dimakan ikan-ikan.
"Saya dengan tegas mengecam dukungannya atas pembunuhan di luar hukum, yang ilegal dan merupakan pelanggaran hak-hak mendasar dan kebebasan," tegas Ban.
(ita/ita)