Disampaikan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), seperti dilansir AFP, Sabtu (20/8/2016), gempa bumi ini berpusat di wilayah pantai utara Jepang, yang berjarak 167 kilometer dari kota Miyako. Miyako merupakan kota di prefektur Iwate, yang terletak di Pulau Honshu, Jepang bagian utara.
Gempa ini berpusat di kedalaman 10 kilometer, namun Badan Meteorologi Jepang menyatakan tidak ada ancaman tsunami usai gempa ini. Belum ada laporan kerusakan maupun korban jiwa akibat gempa ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai gempa pada Jumat (19/8) di Ibaraki, otoritas Fukushima menyatakan pusat pembangkit nuklir setempat, yang sedang dinonaktifkan, tidak menampakkan ketidakwajaran. Pada tahun 2011 lalu, pembangkit nuklir ini mengalami kebocoran radioaktif parah yang memicu evakuasi besar-besaran.
Wilayah Jepang berada di pertemuan empat lempeng tektonik bumi dan kerap dilanda gempa bumi setiap tahunnya. Gempa bumi yang mengguncang dasar laut pada Maret 2011 lalu, memicu tsunami hebat di sepanjang pantai timur laut Jepang.
Tsunami itu menewaskan lebih dari 18 ribu orang dan memaksa tiga reaktor di pembangkit nuklir Fukushima meleleh hingga bocor keluar. Pada April lalu, dua gempa bumi kuat melanda Prefektur Kumamoto yang diikuti oleh 1.700 gempa susulan dan menewaskan 50 orang.
(nvc/trw)











































