Di Australia, berlaku peraturan bagi wisatawan tidak boleh memeluk koala selain di Queensland. Bahkan di beberapa kebun binatang, pengunjung hanya diperbolehkan melihat perilaku manja koala dan tak boleh mendekat.
Namun ada peraturan khusus di Ballarat Wildlife Park di Victoria, pengunjung pada jam-jam tertentu diperbolehkan memberi makan bahkan mengelus koala. Namun tetap tidak diperbolehkan memeluk dan menggendong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada 6 koala di Ballarat Wildlife Park, 2 di antaranya adalah pasangan Barney and Mattilda. Seorang guide mendampingi kami untuk masuk ke kandang Barney dan Mattilda.
Saat kami datang, Barney dan Mattilda baru saja bangun tidur. Guide lalu memberi kami daun ekaliptus. Daun-daun segar itu kami perlihatkan ke Barney dan Mattilda. Dua hewan menggemaskan itu langsung keluar kandang dan menghampiri makanannya.
![]() |
Barney dan Mattilda langsung lahap menyantap makanannya. Saat mereka makan, pengunjung bisa mengelus tubuh keduanya. Namun, dilarang mengelus bagian kepala koala karena hewan itu akan marah bila kepalanya disentuh.
Salah satu batang ekaliptus yang dipegang seorang pengunjung jatuh. Guide yang berada di dekat pengunjung langsung melarang daun dari batang yang jatuh ke tanah diberikan ke koala. Menurut guide tersebut, pencernakan koala sangat sensitif, sehingga harus makan daun ekaliptus yang segar dan bersih.
Selesai memberi makan koala, pengunjung lalu dibawa ke kandang yang berada di dekat kandang koala. Kandang itu merupakan tempat tinggal tasmanian devil. Dalam setiap kandang berukuran 6x6 meter, ada 2 tasmanian devil.
Tasmanian devil yang terkenal sangat agresif langsung merespon saat mengetahui kedatangan manusia. Mereka berlari-lari dan terus berteriak.
![]() |
Makanan kesukaan tasmanian devil adalah anak tikus. Saat guide melempar anak tikus ke dalam kandang, tasmanian devil langsung berebut. Tak jarang mereka berkelahi untuk memperebutkan makanan.
Hewan yang sempat terancam punah itu memang terkenal sangat agresif dan gemar berkelahi. Bahkan, angka tertinggi kematian mereka disebabkan kanker kulit akibat bekas cakaran saat berkelahi dengan tasmanian devil yang lain.
Meski berada di kebun binatang, tasmanian tetap gemar berkelahi. Di Ballarat Wildlife Park, tasmanian devil yang ada di sini wajahnya telihat penuh luka bekas cakaran. Luka-luka itu disebabkan perkelahian untuk berebut makan atau untuk sekedar berebut tempat tidur.
Setelah dari kandang tasmanian devil, pengunjung lalu dibawa menuju kandang wombat. Di Ballarat Wildlife Park, ada wombat tertua bernama Patrick yang sudah berumur 30 tahun. Patrick juga menjadi ikon Ballarat Wildlife Park.
![]() |
Patrick yang bentuknya menyerupai tikus namun berukuran besar hidup di sarang yang terbuat dari rumput. Wombat adalah hewan nocturnal, sehingga mereka hanya tidur saat siang hari dan terbangun di malam hari.
Pengunjung pun bisa mengelus tubuh dan memberi makan Patrick. Patrick adalah wombat yang sangat jinak dan tidak takut pada manusia.
Selain koala, tasmanian devil dan wombat di Ballarat Wildlife Park juga ada ratusan kangguru. Pengunjung bisa memberi makan kangguru-kangguru yang hidup di taman terbuka. Kangguru-kangguru itu tidak takut dengan kehadiran manusia.
Ballarat Wildlife Park berada di Ballarat, 2 jam perjalanan dari Melbourne. Tempat wisata ini buka setiap hari mulai pukul 09.00-17.00.
Baca terus fokus "Jelajah Australia 2016" dan ikuti Hidden Quiz-nya! (kha/nwk)