Disampaikan juru bicara Komando Mindanao Barat (Westmincom), Mayor Filemon Tan Jr, seperti dilansir media lokal Filipina, philstar.com, Rabu (10/8), pertempuran ini terjadi Barangqay Tanjung, Kalinggalang Caluang pada Selasa (9/8) pagi waktu setempat.
Pertempuran terjadi antara MNLF dengan kelompok Abu Sayyaf yang dipimpin Alhabshy Misaya. MNLF mengklaim pihaknya menewaskan seorang pemimpin senior Abu Sayyaf beserta tiga pengikutnya dalam pertempuran itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin senior yang dimaksud ialah Jennor Lahab alias Kumander Jim Dragon. Lahab yang merupakan pengikut Misaya ini, diketahui terlibat penculikan 10 WNI pada Maret lalu. Para WNI yang diculik Maret lalu, telah berhasil dibebaskan dari Abu Sayyaf.
Tiga militan lainnya yang tewas belum diidentifikasi, namun salah satunya disebut sebagai anak laki-laki Lahab. Dalam pertempuran itu, MNLF menyita sejumlah senjata api termasuk dua senapan jenis M14, satu senapan M16 dan satu senapan jenis M4.
Dituturkan Filemon Tan, pertempuran di Barangqay Tanjung ini merupakan bagian dari upaya MNLF untuk membantu pembebasan tujuh WNI yang diculik sejak Juni lalu.
Baca juga: Terus Berulangnya Penyanderaan WNI di Perairan Filipina Jatuhkan Wibawa RI
Operasi yang dilakukan MNLF dalam melawan Abu Sayyaf ini terpisah dengan operasi militer Filipina. Namun Filemon Tan menyatakan, militer Filipina menyambut baik 'bantuan' dari MNLF untuk mempertahankan perdamaian dan ketertiban di wilayah Filipina bagian selatan.
"Laporan intelijen menyebut ada upaya dari MNLF untuk membantu menghancurkan bandit Abu Sayyaf, karena mereka memicu kekacauan di masyarakat. Siapa saja bisa membantu menegakkan keadilan bagi mereka yang menjadi korban," tandas Filemon Tan.
(nvc/ita)











































