Berupaya Bebaskan WNI, MNLF Tewaskan 4 Anggota Abu Sayyaf di Filipina

Berupaya Bebaskan WNI, MNLF Tewaskan 4 Anggota Abu Sayyaf di Filipina

Novi Christiastuti - detikNews
Rabu, 10 Agu 2016 16:23 WIB
Berupaya Bebaskan WNI, MNLF Tewaskan 4 Anggota Abu Sayyaf di Filipina
Ilustrasi (detikcom/Mindra Purnomo)
Manila - Empat anggota kelompok Abu Sayyaf tewas dalam pertempuran dengan Front Pembebasan Nasional Moro (MNLF) di Sulu, Filipina. Pertempuran ini merupakan bagian dari upaya pembebasan tujuh WNI yang masih disandera Abu Sayyaf.

Disampaikan juru bicara Komando Mindanao Barat (Westmincom), Mayor Filemon Tan Jr, seperti dilansir media lokal Filipina, philstar.com, Rabu (10/8), pertempuran ini terjadi Barangqay Tanjung, Kalinggalang Caluang pada Selasa (9/8) pagi waktu setempat.

Pertempuran terjadi antara MNLF dengan kelompok Abu Sayyaf yang dipimpin Alhabshy Misaya. MNLF mengklaim pihaknya menewaskan seorang pemimpin senior Abu Sayyaf beserta tiga pengikutnya dalam pertempuran itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Jenderal Mulyono Sudah Siapkan 2 Batalion Khusus untuk Bebaskan WNI dari Abu Sayyaf

Pemimpin senior yang dimaksud ialah Jennor Lahab alias Kumander Jim Dragon. Lahab yang merupakan pengikut Misaya ini, diketahui terlibat penculikan 10 WNI pada Maret lalu. Para WNI yang diculik Maret lalu, telah berhasil dibebaskan dari Abu Sayyaf.

Tiga militan lainnya yang tewas belum diidentifikasi, namun salah satunya disebut sebagai anak laki-laki Lahab. Dalam pertempuran itu, MNLF menyita sejumlah senjata api termasuk dua senapan jenis M14, satu senapan M16 dan satu senapan jenis M4.

Dituturkan Filemon Tan, pertempuran di Barangqay Tanjung ini merupakan bagian dari upaya MNLF untuk membantu pembebasan tujuh WNI yang diculik sejak Juni lalu.

Baca juga: Terus Berulangnya Penyanderaan WNI di Perairan Filipina Jatuhkan Wibawa RI

Operasi yang dilakukan MNLF dalam melawan Abu Sayyaf ini terpisah dengan operasi militer Filipina. Namun Filemon Tan menyatakan, militer Filipina menyambut baik 'bantuan' dari MNLF untuk mempertahankan perdamaian dan ketertiban di wilayah Filipina bagian selatan.

"Laporan intelijen menyebut ada upaya dari MNLF untuk membantu menghancurkan bandit Abu Sayyaf, karena mereka memicu kekacauan di masyarakat. Siapa saja bisa membantu menegakkan keadilan bagi mereka yang menjadi korban," tandas Filemon Tan.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads