Seperti dilansir CNN, Rabu (10/8/2016), Pentagon mengindikasikan foto-foto perlengkapan dan senjata militer yang dipamerkan ISIS di internet, akhir pekan lalu, kemungkinan besar milik tentara AS. Senjata-senjata itu hilang saat operasi militer, beberapa waktu terakhir di wilayah Afghanistan.
Dalam pernyataan terpisah, juru bicara koalisi anti-ISIS, Brigardir Jenderal Charles Cleveland, menyebut tentara AS mengalami 'serangan musuh' di wilayah Afghanistan bagian timur pada 25 Juli lalu. Serangan ini, menurut Cleveland, memaksa tentara AS untuk meninggalkan posisi mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cleveland menyebut, beberapa perlengkapan dan senjata militer AS tertinggal di lokasi, dan diketahui diambil serta dipamerkan dalam foto-foto yang dirilis ISIS. Foto-foto ISIS itu menunjukkan amunisi, setumpuk perlengkapan militer serta peluncur roket yang dipanggul di bahu, yang jenisnya sama dengan yang biasa digunakan tentara AS.
Dijelaskan lebih lanjut, tentara AS termasuk Pasukan Operasi Khusus bertempur melawan ISIS di Provinsi Nangargar, markas militan radikal itu di Afghanistan, selama beberapa hari ketika insiden ini terjadi pada Juli lalu. Tentara yang terluka telah dievakuasi dari lokasi serangan, namun berbagai perlengkapan dan senjata tertinggal di sana.
"Beberapa perlengkapan tertinggal," sebut Cleveland dalam pernyataannya via email.
Baca juga: Profesor AS dan Australia Diculik di Afghanistan
"Untuk alasan yang bisa dipahami, nyawa para tentara tidak bisa dipertaruhkan demi mengambil perlengkapan (militer). Baik posisi AS maupun personelnya tidak ditaklukkan (ISIS)," imbuhnya. Tidak diketahui pasti mengapa tentara AS tidak mampu membalas dan menggagalkan serangan ISIS itu.
Terlepas dari itu semua, militan Taliban selama beberapa tahun terakhir diketahui kerap menyisir medan pertempuran untuk mencari perlengkapan dan senjata tentara AS. Masih belum bisa dipastikan dari mana asal senjata-senjata yang dipamerkan ISIS dalam foto-fotonya itu. Namun dituturkan seorang pejabat koalisi anti-ISIS bahwa perlengkapan yang dipamerkan ISIS pernah digunakan oleh Pasukan Operasi Khusus AS.
(nvc/ita)