Di negara bagian Victoria ada lebih dari 700 ribu perokok. Jumlah itu setara dengan 32% penduduk Victoria, jumlah yang cukup besar.
Padahal, harga rokok di Australia cukup mahal, untuk satu bungkus berisi 20 batang dihargai antara AUD 20-30 (sekitar Rp 200-300 ribu). Namun, harga yang tinggi ternyata belum sukses membuat orang meninggalkan kebiasaan merokok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Quit Victoria memiliki tugas untuk melakukan kampanye mengurangi jumlah perokok. Selain itu, mereka juga melakukan pendampingan terhadap orang-orang yang ingin berhenti merokok. Hasilnya pun cukup menggembirakan.
"700 ribu lebih orang di Victoria adalah perokok, 32% dari penduduk Victoria. Di Victoria efek dari merokok masih menjadi salah satu masalah utama di kesehatan. Lebih banyak orang meninggal karena merokok daripada kecelakaan lalu lintas. 11 orang di Victoria meninggal setiap harinya karena merokok," kata Sarah White saat ditemui detikcom dan 2 media lain yang difasilitasi Australia Plus ABC International pada Juni 2016 lalu.
Selain angka kematian yang tinggi, jumlah orang sakit karena merokok juga terus meningkat. Hal ini juga membebani pemerintah dari sisi keuangan karena harus menanggung perawatan ratusan orang setiap harinya yang sakit karena merokok.
Di sisi masyarakat, ada banyak keluarga yang kehilangan orang-orang tercintanya karena efek merokok. Dengan 11 orang meninggal setiap hari karena merokok dibandingkan dengan jumlah penduduk Victoria yang sekitar 2 juta orang, tentu hal tersebut menjadi sangat serius untuk ditangani.
"Di Victoria kami sangat aktif mengkampanyekan bahaya merokok, kami memotivasi orang-orang untuk berhenti merokok. Di sini kami memiliki banyak area bebas asap rokok, selama satu dekade ini sudah ada peraturan dilarang merokok di dalam ruangan. Kami berharap, peraturan bebas asap rokok bisa diberlakukan di semua tempat makan di Victoria," jelas Sarah.
Program-program yang dijalankan Quit Victoria lebih banyak ke kampanye-kampanye yangg dilakukan melalui berbagai media, bahkan sampai iklan di televisi. Namun selain itu, ada divisi khusus yang akan memberikan pendampingan bagi orang-orang yang ingin berhenti merokok.
Quit Victoria memiliki call center yang bisa dihubungi secara gratis. Masyarakat Victoria tinggal mendaftar melalui sambungan telepon itu untuk mengikuti program pendampingan berhenti merokok selama 3-4 bulan. Masyarakat akan diberikan konsultasi secara gratis selama menjalani program ini.
"Program ini gratis, Anda tinggal menelepon kami untuk mendaftarkan diri, kemudian kami akan menelepon untuk memberikan pendampingan dengan gratis. Kami akan menelepon 3-4 kali selama 3 bulan program ini. Dan text messaging juga gratis, Anda bisa menanyakan hal apapun terkait program berhenti merokok kepada kami," tutur Sarah.
Petugas dari Quit Victoria akan terus memantau perkembangan warga yang mengikuti program ini. Sudah banyak masyarakat Victoria yang mengikuti program berhenti merokok ini. Dalam satu tahun, Quit Victoria melayani lebih dari 10 ribu orang yang ingin berhenti merokok.
"Kami punya cara sendiri untuk menjalankan program ini, kami mewawancarai dan memberikan motivasi kepada mereka dan kami juga memberikan semacam terapi. Kami memberikan target kapan akan memulai program dan kapan akan berhenti merokok, kami selalu memantau," tegas Sarah.
Kesulitan utama untuk berhenti merokok adalah merubah kebiasaan. Seseorang perlu memiliki alasan kuat untuk berhenti merokok yang telah dijalani selama bertahun-tahun. Merubah kebiasaan orang ini lah yang menjadi tantangan besar bagi Quit Victoria.
"Merokok adalah sebuah kebiasaan yang sangat rumit, ada banyak alasan kenapa orang merokok dan harus ada banyak alasan juga bagi orang untuk berhenti merokok," ujar Sarah.
"Saat orang merokok, mereka akan ketergantungan dengan nikotin, setelah itu akan menjadi kebiasaan dan itu mempengaruhi psikologi mereka. Oleh karena itu kami memberikan pendampingan konseling," imbuhnya.
Baca terus fokus "Jelajah Australia 2016" dan ikuti Hidden Quiz-nya!
(Hbb/nwk)











































