Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Rumah Sakit Pakistan Bertambah Jadi 70 Orang

Korban Tewas Bom Bunuh Diri di Rumah Sakit Pakistan Bertambah Jadi 70 Orang

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 09 Agu 2016 10:27 WIB
Ilustrasi
Islamabad - Korban tewas akibat ledakan bom di rumah sakit Pakistan bertambah menjadi 70 orang. Perdana Menteri Nawaz Sharif menyerukan kepada otoritas keamanan untuk membinasakan teroris yang mendalangi serangan bom yang dipastikan sebagai aksi bom bunuh diri itu.

Ledakan yang mengguncang Rumah Sakit Sipil di Quetta, Provinsi Baluchistan pada Senin (8/8) waktu setempat ini juga melukai lebih dari 100 orang. Rekaman video menunjukkan jasad korban tergeletak di lantai yang digenangi darah dan dipenuhi pecahan kaca.

Seperti dilansir AFP, Selasa (9/8/2016), pengebom bunuh diri beraksi di tengah kerumunan pelayat yang berkumpul di rumah sakit di Quetta tersebut, untuk melayat pengacara lokal yang tewas dibunuh beberapa jam sebelumnya. Diperkirakan ada 200 orang yang tengah melayat saat kejadian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seorang jurnalis AFP yang berada di lokasi berjarak 20 meter dari ledakan, menceritakan kekacauan yang terjadi saat kejadian. "Ada kepulan asap hitam dan debu. Saya berlari dan melihat beberapa jasad tergeletak di mana-mana dan banyak korban luka menangis. Ada lautan darah dan potongan tubuh manusia," terang jurnalis yang tidak menyebut namanya.

Baca juga: Tak Ada WNI Jadi Korban Dalam Ledakan Bom Bunuh Diri di Rumah Sakit Pakistan

Karena lokasi ledakan berada di kompleks rumah sakit, perawat dan dokter yang ada di dalam bergegas menangani para korban. Salah satu korban luka, Pervez Masi yang terluka akibat pecahan kaca, menyebut ledakan itu sangat kuat.

"Kami tidak tahu apa yang terjadi. Banyak rekan saya yang mati martir. Siapapun yang melakukan ini bukan manusia, dia binatang dan tidak memiliki rasa kemanusiaan," sebutnya.

Kepala Departemen Kesehatan provinsi setempat, dokter Masood Nausherwanit, menyebut jumlah korban tewas mencapai 70 orang, sedangkan korban luka mencapai 112 orang.

Dalam keterangannya, kepala tim penjinak bom di kepolisian setempat, Abdul Razzaq, menuturkan kepada AFP, ledakan itu merupakan serangan bom bunuh diri. "Pelaku memasang sekitar 8 kilogram peledak yang diisi gotri serta serpihan logam di badannya," terangnya.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads