Disebut Duterte Terlibat Narkoba, 58 Pejabat Filipina Menyerah ke Polisi

Disebut Duterte Terlibat Narkoba, 58 Pejabat Filipina Menyerah ke Polisi

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 08 Agu 2016 17:45 WIB
Disebut Duterte Terlibat Narkoba, 58 Pejabat Filipina Menyerah ke Polisi
Rodrigo Duterte (REUTERS/Stringer)
Manila - Sedikitnya 58 pejabat pemerintahan dan kepolisian Filipina menyerahkan diri ke markas kepolisian. Hal ini terjadi sehari setelah Presiden Rodrigo Duterte mengungkap daftar pejabat yang terlibat kejahatan narkoba.

Seperti dilansir Reuters, Senin (8/8/2016), sebanyak 27 wali kota dan 31 pejabat kepolisian, termasuk seorang kolonel polisi, dari berbagai wilayah di Filipina mendatangi markas kepolisian nasional di Manila. Kebanyakan mereka yang menyerahkan diri berniat membersihkan nama mereka dan khawatir akan perintah Presiden Duterte untuk memburu mereka, jika mereka tidak menyerahkan diri dalam waktu 1x24 jam.

Beberapa pejabat lokal bahkan melapor ke kantor polisi di daerah masing-masing lebih awal, segera setelah Duterte mengungkap daftar itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Dikritik, Duterte Pertahankan Kebijakan Tembak Mati Penjahat Narkoba

Dalam pernyataannya pada Minggu (7/8), Presiden Duterte mengungkap 160 nama penjabat yang dituding terlibat kejahatan narkoba. Pengungkapan nama-nama ini disebut sebagai kampanye 'nama dan malu'. Selain pejabat pemerintahan dan kepolisian, daftar nama yang diungkap Duterte juga termasuk dua pensiunan jenderal polisi, tentara, anggota paramiliter, hakim dan seorang mantan anggota parlemen.

"Begitu Anda mendengar nama Anda disebut di sini, Anda dibebaskan dari jabatan Anda sekarang. Melapor kepada PNP (Kepolisian Nasional Filipina) dalam waktu 24 jam atau saya akan memerintahkan seluruh pasukan bersenjata dan kepolisian untuk memburu Anda," tegas Duterte dalam pernyataannya seperti dilansir CNN.

Dalam pernyataan terpisah, Kepala Kepolisian Filipina Ronald Dela Rosa menegur para pejabat kepolisian yang namanya masuk dalam daftar yang diumumkan Duterte. Dela Rosa bahkan mengancam akan membunuh mereka yang namanya disebut Duterte, jika terus melindungi pengedar dan menjual narkoba yang disita.

Baca juga: Jenazah Marcos akan Dipindahkan ke Makam Pahlawan

"Saya marah atas apa yang sedang terjadi. Saya merasa malu. Kita seharusnya merupakan pihak yang menangkap orang-orang ini, tapi kita melindungi mereka. Saya akan membunuh Anda jika Anda tidak berubah," tegas Dela Rosa.

Ditambahkan juru bicara Kepolisian Nasional Filipina, Dionardo Carlos, para polisi yang terlibat kejahatan narkoba, akan dilucuti senjatanya. Mereka juga menjadi fokus penyelidikan dan terancam dijerat pidana maupun sanksi administratif, jika ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan mereka.

Sejak Duterte menjabat Presiden Filipina pada Juni lalu, lebih dari 400 penjahat narkoba telah ditembak mati polisi di sejumlah wilayah Filipina. Televisi lokal ABS-CNN bahkan melaporkan ada 800 penjahat narkoba yang tewas sejak Duterte menjabat.

(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads