Sebagaimana dilansir AFP, Senin (8/8/2016), keterangan tersebut didapat dari sumber penegak hukum.
Pria yang ditangkap itu bernama Mourad Hamyd, saudara ipar dari Cherif Kouachi yang mendalangi serangan di Paris pada Januari tahun lalu itu. Serangan itu mengakibatkan 12 orang tewas. Mourad Hamyd ditahan di Turki pada bulan lalu karena dicurigai mencoba kabur ke Suriah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber itu mengatakan kelompok investigator antiteror Prancis telah menyiapkan perintah penangkapan Eropa untuk Hamyd. Hamyd tinggal bersama keluarganya di bagian utara Prancis, yakni kota Charleville-Mezieres.
Saudara perempuan Hamyd adalah istri dari Cherif Kouachi. Sesaat setelah serangan di Charlie Hebdo lampau, Hamyd telah salah diidentifikasi di media sosial sebagai salah satu dari tiga pelaku penyerangan. Saat itu dia telah diinterogasi selama 48 jam sebelum dilepaskan tanpa tuduhan.
Hamyd kemudian menyatakan kepada AFP dalam sebuah wawancara, dia terkejut dengan serangan itu. Dia menilai itu adalah "kejahatan yang mengerikan" dan menyatakan dirinya sebagai siswa normal yang tinggal bersama orang tuanya. Saat itu dia menyatakan hampir tak pernah mengadakan kontak pembicaraan dengan Cherif Kouachi.
Soal penangkapan Hamyd, pihak Bulgaria mengkonfirmasinya. "Kami telah melaksanakan tugas kami," kata Menteri Dalam Negeri Rumyana Bacvarova kepada AFP.
"Dia telah ditahan dan diidentifikasi. Semua hal yang perlu dilakukan telah dilakukan, dia tidak bebas dan kami menunggu proses hukum selanjutnya," kata dia merujuk ke ekstradisi.
(dnu/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini